September 2020


Biografi Singkat Mbah Liem, Ulama Pancasila

Nama lengkapnya Moeslim Rifa’i Imampuro. Ia beken dengan nama panggilan Mbah Lim, sering juga ditulis dengan Mbah Liem. Nama panggilan ini terdengar seperti nama konglomerat Tionghoa.

Ia dilahirkan di Desa Pengging, Kelurahan Bendan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah. Adapun tanggal, bulan, dan tahun kelahirannya belum diketahui secara pasti.

Ayahnya bernama R Bakri, dan ibunya bernama RAY Mursilah. Melalui sang ibu, Mbah Lim tersambung nasabnya dengan Sunan Paku Buwono IV (Sunan Bagus, memerintah tahun 1788-1820) Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Nama Imampuro yang melekat di belakang namanya adalah nama ayahanda ibunya (kakek), RMNg Imampuro.

Pendidikan formal tertinggi Mbah Lim yang tercatat adalah PGA Mambaul Ulum Surakarta. Namun ia memilih keluar dari sekolah guru ini di tengah jalan lantaran sakit hati dengan gurunya. Gara-garanya, sang guru bilang bahwa Mbah Lim tidak cocok menjadi guru karena bicaranya gagap dan sulit dipahami. Mbah Lim membahasakannya dengan gropyok.

Mengenai awal mula ucapan yang gagap ini, menurut sumber beberapa kerabat, terjadi ketika Mbah Lim masih kecil. Pernah suatu ketika, entah kenapa, Mbah Lim kecil mati suri. Dan setelah hidup kembali dari mati suri inilah ucapan-ucapan Mbah Lim menjadi gagap sampai dewasa.

Keluar dari Mambaul Ulum, Mbah Lim berkelana ke berbagai daerah. Mulai dari Banten, Cirebon, hingga Madura. Ia tidak mau menyebutnya dengan istilah nyantri atau mondok. Bahkan ia pernah menjadi pegawai honorer di salah satu stasiun kereta api di Jakarta.

Sekira tahun 1950, keadaan membawanya ke Klaten. Awalnya Mbah Lim tinggal di sebuah desa yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Namun karena kebanyakan mereka adalah penganut Darul Hadits (sempalan Islam Jamaah), akhirnya ia pindah ke Kampung Klabakan. Sebuah kampung yang mayoritas penduduknya adalah pelaku molimo dan berafiliasi ke PKI.

Di desa ini ia mendirikan masjid yang ia namai dengan Masjid Al-Muttaqien. Ia mulai berjuang menyebarkan Islam dan membentuk tim yang ia namai dengan Pandawa Lima, yaitu lima tokoh masyarakat yang membantu Mbah Lim dalam berdakwah dan menerjemahkan ajaran-ajarannya.

Penduduk Desa Klabakan terus memusuhi dakwah Mbah Lim dan para santrinya. Hingga ketika tahun 1965 terjadi penangkapan besar-besaran terhadap para petinggi PKI dan para simpatisannya, warga Klabakan berduyun-duyun sowan ke Mbah Lim untuk meminta perlindungan. Dan mereka pun dilindungi oleh Mbah Lim. Dalam perjalanan selanjutnya, Desa Klabakan diganti namanya oleh Mbah Lim menjadi Sumberejo Wangi.

Tahun 1972, Mbah Lim secara resmi mendirikan pondok pesantren. Awalnya ia akan menamai pesantrennya dengan Pesantren Tebuireng II, untuk tabarukan dengan Tebuirengnya Mbah Hasyim Asy’ari di Jombang. Namun keinginan itu dicegah oleh Gus Dur, karena ia tidak mau repot berurusan dengan KH. Yusuf Hasyim. Akhirnya, oleh Mbah Lim, pesantren ini dinamakan dengan Al-Muttaqien Pancasila Sakti. Nama ini muncul sebelum NU menerima asas tunggal Pancasila.

Gus Dur memang salah satu kiai yang memiliki hubungan sangat dekat dengan Mbah Lim. Dalam salah satu edisi lama Majalah Tempo, ketika membahas kiai-kiai khas yang ada di belakang Gus Dur, mantan ketum PBNU ini menggambarkan kedekatannya dengan Mbah Lim kurang lebih seperti ini, “Mbah Lim itu ucapan-ucapannya sulit dipahami, sehingga membutuhkan penerjemah untuk menjelaskan maksudnya. Namun ada tiga momen saat ucapan-ucapan Mbah Lim sangat jelas sekali. Pertama ketika salat, kedua ketika membaca Al-Qur’an, dan ketiga ketika bicara dengan saya.”

Mbah Lim adalah kiai yang dekat dengan semua kalangan, mulai rakyat jelata hingga pejabat tinggi negara. Ia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Presiden Soeharto beserta semua keluarganya, mengenal baik hampir semua jendral TNI maupun polisi, dan pejabat-pejabat tinggi lainnya.

Hal itu, terutama di masa Orde Baru, sepertinya, tidak lain adalah sebagai usaha beliau untuk mencairkan kebekuan hubungan antara NU dan Gus Dur di satu pihak, dengan pemerintahan Orde Baru di pihak yang lain.

Mbah Lim berupaya membuat kanal-kanal penghubung baru, agar umat Islam, terutama NU, tidak semakin direpresi oleh rezim. Banyak sekali cerita-cerita dan tulisan tangan Mbah Lim sendiri yang menggambarkan hal tersebut, yang bisa diulas di lain kesempatan.

Mbah Lim adalah pribadi yang konsisten sampai akhir hayatnya dalam mencintai Islam, NKRI, Pancasila, dan kemanusiaan. Beliaulah pencetus slogan NKRI Harga Mati. Di pesantrennya, slogan NKRI Pancasila Aman Makmur Damai (NKRIP AMD) menggema berkali-kali tiap harinya. Sebuah joglo tempat pertemuan di komplek pesantrennya ia namai dengan Joglo Perdamaian Umat Manusia se-Dunia (JPUMD). Dan sehari lima kali, tiap menjelang shalat maktubah, muadzin di Masjid Al-Muttaqien selalu mendaras doa untuk kebaikan NKRI Pancasila.

Mbah Lim wafat pada tanggal 24 Mei 2012, di usia sekitar 91 tahun, dengan prosesi pemakaman sebagaimana yang ia wasiatkan sebelumnya. Yaitu jenazah beliau dibawa dari ndalem ke masjid lalu ke makam dengan diiringi bacaan shalawat Nabi lengkap dengan rebana, serta dimakamkan secara militer di JPUMD. Dari sembilan putra-putrinya, empat putra dan empat putrinya saat ini yang meneruskan dakwah dan perjuangannya.

Semoga NKRI Pancasila senantiasa Aman, Makmur, Damai sepanjang masa. Lahumul Fatihah.

Kiriman Bismillah Ya Allah - Sarkub Indonesia Barokah


Al Habib Ahmad bin Abdullah Al Attas Shahib BENHIL ( Bendungan Hilir ) melindungi nyawa PKI yang hendak membunuhnya
 
Al Habib Ahmad punya tetangga yang begitu akrab dengan beliau. Seorang Guru SD. 
Setiap hari sering diskusi bareng dan ngopi di beranda rumah beliau.
 Sayang tetangga tersebut Komunis . 

Sebagai gambaran tentang pribadi Al Habib Ahmad. 
Beliau sosok pendakwah yang sangat mulia akhlaknya. Berperasaan halus dan menghormati siapa saja. 
Tidak perduli apa golongannya, apa agamanya.  Beliau jika ke pasar yang tidak begitu jauh jaraknya bisa memakan waktu 3 sampai 4 jam lamanya .

Bagaimana nggak? Setiap melewati satu rumah beliau akan sempatkan menyapa penghuninya. Jika berpapasan dengan seseorang di jalan beliau menyapa dan mengajak berbincang- bincang ringan .

Padahal tetangga beliau kebanyakan nasrani yang beretnis China, diantaranya ada seorang pendeta malah.  Dan beliau sapa semua dengan bahasa halus dan dengan muka yang berseri – seri, “ Selamat pagi , Tuan . Baek - baek ya,  hari ini ??? “

Kembali tentang tetangga Habib Ahmad yang PKI tadi . Seringkali dia saat mengajar di sekolah dia dengan sengaja menanamkan idiologi PKI nya kepada para siswa . 
Pernah dia membagikan masing-masing satu buah Pensil kepada setiap siswa . Kemudian dia berkata :

“ Anak-anak … Siapakah yang memberi kalian Pensil ? “

Anak-anak menjawab serempak : “ Pak Guru …!!! “

Dia meneruskan : “ Sekarang coba , anak – anak angkat tangannya ke atas . Semua bersama- sama meminta sama Tuhan …Ya Tuhan . Beri kami pensil …”

Para siswa pun melakukan perintahnya dan sesudah itu dia berkata : “ Ayo , siapa yang sudah diberi pensil oleh tuhan , angkat tangannya …”

Begitu tidak ada siswanya yang mengangkat tangan dia berkata :

 “ BERARTI TUHAN ITU TIDAK ADA , Anak-anak . Kalau memang Tuhan itu ada , Tuhan yang maha Kaya pasti sudah memberi kalian pensil ….”

Begitulah salah satu trik-trik jahat PKI . Semua cara di tempuh . 

Nah..... saat Kudeta G 30 September gagal, Rakyat melawan.
 Mereka mencari orang-orang PKI dan melampiaskan dendam mereka.
Sebagian mereka dikejar-kejar dan dihabisi .  
Guru SD itu salah satu target yang akan dihabisi .

Terlalu banyak orang yang mengejar dan mengepung, Guru PKI itu sudah yakin akan mati dibantai. 
Di saat terakhir kemudian dia teringat seseorang yang dia kenal sebagai sosok yang berakhlak mulia : Al Habib Ahmad.

 Dengan tubuh menggigil ketakutan , menangis dan menyembah-nyembah dia memohon Al Habib Ahmad menolongnya :

“ Tuan , tolonglah saya …Selamatkanlah saya …”

Al Habib Ahmad bukannya tidak mengerti siapa Guru itu, beliau faham siapa dia. Dan bukan pula tidak menyadari situasi /  keadaan diluar, beliau juga faham. Tetapi dengan lembut beliau mengangkat tubuh Guru itu sembari berkata : 

“ Tuan jangan takut . Percayalah kepadaku … “

Orang –orang yang mengejar dirinya , akhirnya menyadari bahwa Guru PKI tersebut bersembunyi di rumah Habib. Mereka segera mengepung dan meminta Habib menyerahkannya . 

“ Apa salah dirinya sehingga kalian ingin membunuhnya ? “

Mereka menjawab :

 “ Dia tokoh PKI. Dalam rumahnya kami temukan daftar – daftar nama orang yang menjadi tanggung jawabnya untuk di bunuh !!"

Mereka menyerahkan dokumen pada Habib.
dan di dalamnya ada daftar nama-nama tokoh muslim yang menjadi target Operasi PKI untuk di bunuh . 
Dan di dokumen tersebut , nama Al Habib Ahmad ada di list yang pertama !!! 

Konon pisau yang akan digunakan untuk mengeksekusi calon korbannya juga sudah ditemukan dirumahnya . 
Namun dengan senyum yang tulus al Habib Ahmad menjawab :

“ Kalian tidak bisa membawanya pergi …” 

Saat itu, Guru PKI mendengarkannya dari balik pintu kamar yang tersembunyi . 

“ Yang kalian cari itu sekarang telah memohon perlindungan kepadaku. Jika kalian memaksa akan membunuhnya, maka kalian harus membunuhku terlebih dahulu … “

Begitulah akhlaq mulia seorang yang shalih seperti Habib Ahmad . Beliau tetap melindungi musuhnya, Seorang musuh  yang kemudian meminta perlindungan kepada dirinya . 

Beliau maafkan meskipun  mengetahui jika keadaaan politik yang terjadi berbeda, maka justru beliau sendiri adalah orang yang pertama kali akan di bunuh oleh musuhnya itu .

Inilah akhlaq Nabawiy . Akhlaq Agung  Nabi  Muhammad SAW yang begitu penuh kasih dan pemaaf.
 Tidak sembarang orang memiliki kemuliaan sifat sedemikian....

lahul fatihah....

Kiriman Mbah Wiro Anom - Nahdlatul Ulama 3


《《 JANGAN MAIN-MAIN DENGAN NU 》》

___-☆--☆--☆---☆---☆---☆---☆--☆--☆-___
   “Jangan main-main dengan NU jika kamu ingin hidupmu penuh barokah,” kata seseorang kepadaku.

NU adalah ormas Islam yang didirikan oleh para Ulama Khos yang ada di Indonesia tahun 1926 lalu di Surabaya. Berdirinya NU tak luput dari ikhtiyar para Ulama yang sangat kuat. Sehingga selamanya, NU bukanlah menjadi ormas Islam ‘ecek-ecek’.

Selain untuk membentengi akidah Ahlussunnah Wal Jamaah dari paparan faham Wahabbi dari Arab Saudi, hadirnya NU di Indonesia juga sebagai langkah persatuan Ulama seantero negeri untuk ikutserta melawan kolonial Belanda dan Jepang yang menjajah kemanusiaan rakyat Indonesia.

Aswaja An-Nahdliyyah Membentengi Akidah

Geram dengan tragedi-tragedi yang terjadi di Timur-Tengah, yakni dengan mulai ditetapkannya Wahabbi sebagai Faham Islam secara resmi di negara Arab Saudi, pemboman, perusakan makam-makam para Sahabat Rosulullah SAW yang dianggap bid’ah dan syirik oleh kaum pengikut paham Muhammad bin Abdul Wahab (Wahabbi) menjadi kekhawatiran besar para Ulama Sunni/Ahlussunnah Wal Jamaah dikala itu. Hadratussyaikh Kh. Hasyim Asy’ari dan para Ulama akhirnya bersepakat mendirikan Jam’iyah Nahdlatul Ulama sebagai benteng akidah Ahlussunnah Wal Jamaah dari tantangan globalisasi dan modernisasi serta menjaga kemurnian Aswaja dari penganut faham Wahabbi takfiri.
Tahun 1926 NU resmi menjadi salah satu ormasi Islam di Indonesia setelah Muhammadiyah, PERSIS dan Al-Irsyad. Ini adalah sebuah kabar bahagia untuk seluruh elemen bangsa, terutama orang-orang Muslim.

Lihat selengkapnya Klik:
https://serikatnews.com/jangan-main-main-dengan-nu/

Kiriman Noor Slamet - Ngaji Ala NU 4


SEMBILAN PELAJARAN BERHARGA DARI MBAH LIEM KLATEN

Pelajaran2 KH Muslim Rifa’i Imampuro atau Mbah Liem (alm) yg disampaikan dikutip dari tulisan yh ada di kalender Yayasan Pondok Pesantren Al muttaqien Pancasila Sakti yg sangat penting dan sebuah pelajaran berharga dari Mbah Liem.

Saya berharap dan berdo’a semoga saya dan saudara semua pun bisa meneladani pelajaran-pelajaran tersebut, selain dari kutipan tulisan di kalender saya juga menulis pelajaran2 Mbah Lim dari sumber lain. Mbah Liem dalam cerita para santri baik dari santri 5 atau yg disebut Mbah Lim sbg Pendowo Limo maupun dari cerita santri senior yg lain seperti  KH Muhaimin Yogyakarta dan dari apa yg sedikit saya saksikan sejak tahun 2008 akhir hingga wafatnya beliau. Mbah Liem memang tidak pernah membacakan sebuah Kitab kepada para santrinya, melainkan beliau langsung mengajarkan dgn ilmu hal atau memberi contoh langsung. 

Ajaran2 Mbah Liem tsb yaitu:  

1. “Nguwongke Uwong, Gawe Legane Uwong.” 

Mbah Liem selalu menghargai dan menerima setiap orang dengan segala potensi dan niat baiknya. Kalau pun kita tidak membutuhkan, mungkin manfa’atnya bisa dirasakan keluarga, tetangga atau msyarakat kita. Contohnya setiap kali ada tamu, baik pejabat maupun tokoh yg lain, Mbah Liem selalu menyambut dgn hangat siapapun orangnya dan Mbah Lim tidak lupa memberikan ruang interaksi untuk mendekatkan pejabat/tokoh dgn masyarakat. 

2. 3 T : Titi – Tatak – Tutuk. 

Mbah Liem mengajarkan sa’at melaksanakan setiap tugas dalam hidup, haruslah Titi (cermat, teliti dan selektif), Tatak (legowo, sabar), sehingga Tutuk (sampai, selesai dengan hasil yang memuaskan) 

3. 3 K : Kuli – Kiai – Komando. 

Setiap santri haruslah mampu memerankan diri sebagai Kuli (siap bekerja keras), Kiai (siap mengamalkan ilmu dan berdo’a), Komando (siap menjadi pemimpin yg piwai mengambil keputusan, bijak serta berwibawa) 

4. Kita harus Tegak, Tegas dan Tegar selama benar

Setiap melaksanakan kebenaran kita harus Tegak ( penuh keyakinan, tidak goyah oleh pengaruh apapun), Tegar ( tak kenal kompromi terhadap pelanggaran aturan ), Tegar ( Ikhlas, Sabar ) 

5. 3 R : Rampung bangunane – Rame jama’ahe – Rukun masyarakate. 

Dalam mendirikan sarana apapun ada 3 hal yg harus diupayakan yakni “ Rampung bangunane “ (bisa terwujud ), Rame jama’ahe ( berfungsi dan dibutuhkan para pemangku kepentingan ), Rukun masyarakate ( menjadi sumber kedamaian dan perekat persatuan ) 

6. “Aja Mung Benteng Ulama, ning Nahnu Anshorullah, Masyriq-maghrib “ di samping peranya sebagai Benteng Ulama, Banser seharusnya mampu menjalankan peran yang lebih luas di seluruh permukaan bumi, dalam bingkai “ Nahnu Anshorulloh”. No  1 – 6 penulis kutip dari kalender. 

7. 3 S :  Sholat – Sinau – Sungkem. 

Maksudnya  “ Sholat “ Seorang santri harus tekun beribadah, prihatin dan berdoa.  “ Sinau “ santri harus belajar terus menerus. “ Sungkem “santri harus mempunyai akhlak yang mulia, tau sopan santun, tawadhu’ pada Kyai/Guru. 

8. 2 B  Berhasil – Berkah

Dalam mencapai cita2/usaha  harus mempunyai komitmen yg kuat agar tercapai yg di inginkan,”  Berkah “setiap cita2/ usaha harus di mulai dengan niat ibadah (niat baik) agar mendapat keberkahan dari Allah SWT. No 7 – 8 sumber dari Umi Hasanah Santri pertama MA Al Muttaqien Pancasila Sakti) 

9. Dadi uwong ki ojo gur mangan terus tapi yo Ngising barang

(Jadi orang itu jangan hanya makan aja tapi ya buang air besar juga). Kita tidak boleh hanya melulu mencari harta terus tapi kita juga harus rajin bersedekah. (sumber dari Umi Hasanah dari Hj Siti Choiriyah putri pertama Mbah Liem. 

Selanjutnya saya tulis juga tiga kebiasaan Mbah Liem. 

1. Setiap bertemu dgn orang lain, di manapun selalu mendo’akan dgn uluk salam “Assalamu’alaikum!“ 

2. Dalam perjalanan setiap kali bertemu dgn Makam dan Sungai, beliau selalu membaca Fatehah kepada Ahli kubur dan Fatehah kepada Nabiyullah Khidzir AS. 

3. Jika berpapasan dgn Pelajar/Mahasiswa, beliau selalu mendo’akan “Sholeh, Sholehah Penerus”. Selain itu saya mendengar pemaparan pak Haji Danun (santri/sopir mbah Lime) setiap mau berangkat perjalanan silaturrahmi ke manapun Mbah Liem selalu berkata “ niate silaturrahmi, ngubengi RI untuk mendo’akan NKRI Pancasila agar AMD Aman, Makmur, Damai. dan di dalam mobil Mbah Liem selalu mengajak Dzikir, Sholawat di sepanjang perjalanan.   

Subhanallah, semoga kita bisa meneladani ajaran beliau. Alfaatihah....

Pemuda Nahdiyin. Pranoto

Kiriman RN - GARDANU 3

IJAZAH KAROMAH ONTO KUSUMO BUAT SABUK, BAJU KREI, SIKEP, KALUNG, UDENG UNTUK BENTENG BADAN DARI SERANGAN SENJATA APAPUN.

MUGI BAROKAH UNTUK BELA NU DAN KYAI2 NU SEBAGAI BENTENG TERDEPAN BELA NKRI HARGA MATI.

SEBELUM MENULIS HAFALKAN DULU AYAT TERSEBUT SEBAB ITU KUNCI YG HARUS DI BACA KETIKA TES/ATRAKSI/ADA BAHAYA/PERANG.BERGANDENGAN DENGAN SALAWAT NABI 11X BIAR AMPUH DAN MUSTAJAB.

MUDAH2AN BAROKAH KAGEM UMMAT ISLAM SE-INDINESIA YG KITA CINTAI INI.

اللهم صل و سلم و بارك علی سيدنا محمد وعلی اله و صحبه اجمعين🌹🇮🇩🕋💐

KRT. Abdul Halim Al Khowwas



CERITA HABIBANA MUNZIR MENGENAI ANAK-ANAK BELIAU :
_
Hamba tak punya banyak waktu mendidik anak-anak, hamba jarang sempat duduk dengan mereka, namun ibundanya yg mengambil alih pendidikan anak, dan hamba datangkan guru untuk hafalan Al-Qur'an anak anak, guru yg mengajari ilmu umum dan ilmu agama, sesekali hamba memanggil anak anak untuk menasehati, dan menjajaki hafalan mereka dalam ilmu umum, hafalan Al-Qur'an, dan ilmu syariahnya.

namun ALLAH SWT sangat memberi hamba anugerah yg diluar dugaan, puji syukur bagiNya setiap waktu dan kejap, anak anak berubah semakin baik dan berbudi luhur, sering mereka menangis dalam doa, sering mereka memimpikan RASUL ﷺ, mereka tidak nakal, baik, beradab, sopan, ceria, dan menyenangkan, adab sunnah mereka sangat mereka perhatikan, mereka tidak tidur sebelum bersama sama membaca surat tabarak (almulk) dan doa tidur, mereka bangun sebelum azan subuh dan saling bangunkan satu sama lain untuk membaca zikir subuh, mereka berjamaah subuh dg saya, atau bersama ibunya, atau mereka saja bertiga, padahal usia anak hamba yg tertua baru 9 tahun yaitu Fatimah Azzahra, dan yg kedua Muhammad yg masih berusia 7 tahun, dan Hasan, yg masih berusia 5 tahun,

anak anak itu saling menasihati dalam menjalankan sunnah makan, sunnah minum, sunnah tidur, dan sering saya mencuri pendengaran saat mereka bertiga bercengkerama, yg mereka bicarakan adalh rindu pada RASUL ﷺ, contoh wajah RASUL ﷺ yg teriwayatkan, dan budi pekerti RASUL ﷺ yg mereka dengar dari ceramah ceramah saya.

mereka tak suka dan tak pernah kenal dg lagu lagu duniawi, bagi mereka qasidah majelis dan bacaan alqur'an murottal yg mengisi telinga mereka di siang malamnya,

mereka tak mau membuka auratnya dimuka umum, bahkan yg bungsu pun selalu menangis tersedu sedu jika shalat subuh berjamaah dg saya dan ia datang terlambat, ketika ditanya ia berkata sambil menangis, hasan semalam mengompol, hasan terpaksa mandi dulu, dan ganti baju, dan hasan jadi terlambat / masbuk dalam shalat bersama abiy. (ayah).
_
@muhammad_munzir_almusawa @hasanmunzir_almusawa9048
#bimaa313 #habibmunziralmusawa #habibmunzir #pecintahabibmunzir #kalamulama #akhlakmulia

Kiriman Arumi - NKRI HARGA MATI


AMALAN MENEMPATI RUMAH BARU  

Kita patut bersyukur menempati rumah baru karena itu adalah nikmat Allah yg patut disyukuri. Agar rumah atau tempat yg baru dihuni mendapatkan keberkahan dan aman dari gangguan jin, sebagian ulama menganjurkan kita untuk melakukan amalan sebagai berikut. 

1. Membaca Surat Al-Fatihah 3 kali  

2. Kemudian membaca Surat Al-Mu’minun ayat 28-29 sbg berikut: 

فَإِذَا اسْتَوَيْتَ أَنتَ وَمَن مَّعَكَ عَلَى الْفُلْكِ فَقُلِ الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي نَجَّانَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ * وَقُل رَّبِّ أَنزِلْنِي مُنزَلاً مُّبَارَكًا وَأَنتَ خَيْرُ الْمُنزِلِينَ 

Artinya, “Bila kau dan pengikutmu sudah di atas kapal, maka katakanlah, ‘Segala puji bagi Allah yg menyelamatkan kami dari kaum aniaya.’ Katakanlah, ‘Tuhanku, tempatkan aku di tempat yg berkah karena Engkau sebaik2 pemberi tempat.’

3. Kemudian membaca doa sebagai berikut sebanyak 3 kali:

اَللهم يَا مَنْ فَلَقَ الْبَحْرَ لِمُوْسَى بْنِ عِمْرَانَ وَنَجَّى يُوْنُسَ مِنْ بَطْنِ الْحُوْتِ وَسَيَّرَ الْفُلْكَ لِمَنْ شَاءَ أَنْتَ الْعَالِمُ بِعَدَدِ قَطْرِ الْبِحَارِ وَذَرَّاتِ الرِّمَالِ يَا خاَلِقَ أَصْنَافِ عَجَائِبِ الْمَخُلُوْقَاتِ أَسْأَلُكَ الْكِفَايَةَ يَا كَافِيَ مَنْ اِسْتَكْفَاهُ يَا مُجِيْبَ مَنْ دَعَاهُ يَا مُقِيْلَ مَنْ رَجَاهُ أَنْتَ الْكَافِيْ لَا كَافِيَ إِلَّا أَنْتَ اِكْفِنِيْ شَرَّمَا أَخاَفُ وَأَحْذَرُ وَامْلَأْ مَنْزِلِيْ هَذَا خَيْراً وَبَرَكَةً وَصَلِّ عَلَى نَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.  

Allâhumma yâ man falaqal bahra li Mûsâ bin ‘Imrân, wa najjâ Yûnusa min bathnil hût, wa sayyaral fulka li man syâ’a, antal ‘âlimu bi ‘adadi qathril bihâri, wa dzarrâtir rimal. Yâ Khâliqa ashnâfi ‘ajâ’ibil makhlûqât. As’alukal kifâyah, yâ kâfiya man istakfâh, yâ Mujîba man da‘âh, yâ muqîla man rajâh. Antal kâfi, lâ kâfiya illa anta. Ikfinî syarra ma akhâfu wa ahdzar. Wamla’ manzilî hâdzâ khairan wa barakah. Washalli ‘ala nabiyyika wa rasûlika sayyidina Muhammadin wa âlihi wa shahbih wa sallim. 

Artinya, “Ya Allah yg membelah lautan untuk Musa bin ‘Imran, dan menyelamatkan Yunus dari perut ikan besar, yg menjalankan perahu kepada siapapun yg dikehendaki. Engkau mengetahui jumlah tetesan air laut dan satuan2 kerikil. Wahai zat yg menciptakan beberapa macam keajaiban makhluk2. Aku memohon kepada-Mu kecukupan, wahai zat yg mencukupi hamba yg memintakan kecukupan kepada-Nya. Wahai zat yg mengabulkan hamba yg berdoa kepada-Nya, yang mengampuni hamba yang mengharap rahmat-Nya, Engkau maha mencukupi. Tiada yg mencukupi selain-Mu. Cukupilah aku dari keburukan sesuatu yg kukhawatirkan, penuhilah tempatku ini dengan kebaikan dan keberkahan. Shalawat salam semoga tercurah kepada nabi dan utusan-Mu, junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, dan kepada para keluarga serta sahabatnya.”  

Amalan di atas dibaca setiap pagi dan sore selama tiga hari berturut2. Amalan ini dikutip dari Kitab Al-Wasa’ilis Syafi’ah karya Syekh Al-Habib Muhammad bin Ali Khirid Al-Alawi Al-Husaini At-Tarimi, Beirut, Darul Hawi, cetakan kedua, 1999 M, halalaman 512. 

Wallahu a‘lam


Jangan lupa doa masuk rumah lainnya, yakni mengucap salam. Dengan begitu, harapannya seseorang bisa dijauhi dari gangguan jin atau setan. Perintah mengucap salam tertulis dalam Al-Quran surat An-Nur: 61 yg berbunyi:

فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً

Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah2 (ini) hendak lah kamu memberi salam kepada (penghuni yg berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yg ditetapkan dari sisi Allah, yg diberi berkat lagi baik.

Kiriman Arumi - NKRI HARGA MATI


Nota tambahan

Salam Isnin pagi

Allah SWT berfirman:

وَءَاخَرِينَ مِنۡهُمۡ لَمَّا يَلۡحَقُواْ بِهِمۡۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ

Dan juga (telah mengutuskan Nabi Muhammad kepada) orang-orang yang lain dari mereka, yang masih belum (datang lagi dan tetap akan datang) menghubungi mereka; dan (ingatlah), Allah jualah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.

ذَٰلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ

(Pengutusan Nabi Muhammad s.a.w, kepada umat manusia seluruhnya) itu (yang menjadi rahmat) adalah limpah kurnia Allah, diberikanNya kepada sesiapa yang dikehendakiNya; dan sememangnya Allah mempunyai limpah kurnia yang besar.

Antara huraian surah Al-Jumu'ah: 3-4

Meneruskan makna risalah baginda pada ayat sebelumnya, bahawa baginda berdakwah kepada bangsa selain Arab juga. Ertinya, risalah baginda adalah global, ke seluruh alam, bukan hanya bangsa Arab, tapi bangsa Turki, Eropah, Kurdi, Somali, China, Melayu dan lainnya juga.

Baginda membacakan Al-Quran, membersihkan jiwa, akal dan akidah mereka, mengajarkan ajaran Islam secara langsung atau melalui para pengikutnya.

Jika mereka  belum Islam, itu kerana Islam belum sampai kepada mereka atau hati mereka, kalaulah Islam ada di atas bintang dan di sana ada orang, pastinya akan ramai yang masuk Islam.

Allah Maha Mulia dan Menang akan segala rancanganNya, tiada yang boleh mengalahkannya, walau ramai yang berusaha memadamkan cahaya Islam (As-Sof: 8-9). Dia Maha Bijaksana akan segala keputusanNya. 

Pengutusan baginda rasul, pembacaan, pembersihan jiwa dan pengajaran yang dilakukan baginda, sehingga manusia mendapatkan hidayah, adalah anugerah Allah SWT yang diberikan kepada sesiapa sahaja yang dikehendaki olehNya.

Dialah yang mempunyai anugerah yang agung.

Ayat ke 4 ini sebagai pembuka bicara untuk ayat berikutnya, bahawa ramai yang menjumpai baginda, mendapatkan kitab, tapi tidak mahu beriman.

Wallahu a'lam

M Zuhal A Lathif
Yishun - Outram SGH
Singapore, 28 Sept 2020

Al-Amanah
Hidup Berkah, Dengan Al-Quran


KH. SHOLEH DARAT

Kisah Karomah Mbah Soleh Darat , Kambing Mbah soleh Darat Memangsa Harimau , Diceritakan Suatu Hari Mbah Soleh Darat Menerima seorang Tamu yg Terkenal Sakti yg Berasal Dari Jawa Timur ,Dan Sudah sering Di Panggil Kyai , Seketika dgn Senyum yg Ramah Mbah Soleh Darat menemui tamunya lalu Bertanya , " Sampean Kemari Naik Apa tanya Mbah Soleh darat kepada sang Tamu " ,

Lalu sang Tamu pun menjawab Naik Harimau Mbah dengan lantang dan Penuh kesombongan karena klau orang Biasa akan Naik kuda "  lalu Mbah Soleh Darat Pun Bertanya Kembali " La macanya Ditaruh Dimana tanya Mbah Soleh Darat "  kata Tamu " Saya cancang di luar mbah takut menakuti Santri Jenengan Mbah kata Tamu penuh Percaya Diri " lalu Mbah Soleh Darat pun Berkata kembali " Ah Santri Saya mah Sdh Biasa lihat Macan jgn khawatir Kata mbah Soleh Darat " ,

Lalu Mbah Soleh Darat pun Memerintahkan Para Santri Untuk Mengambil Macan Tersebut dan Berkata " Wahai Santriku Ambillah Macan itu dan Masukkan ke kandang ujar mbah Soleh Darat ", dan Di iyakan sama para santri , mulailah terlihat Karomah Mbah Soleh Darat ternyata Para Santri Sama sekali tidak Takut Dgn Macan , Hanya seperti Menuntun layaknya Kambing ,

Lalu Para Santri pun Berpikir Kandang yg Ada hanyalah Kandang Kambing Tanpa Basa basi dimasukkanlah macan oleh Santri di jadikan Satu sama kandang Kambing , Sang Tamu pun Terkejut Lalu Berkata " Jangan Mbah , Jangan dimasukkan Ke kandang Kambing Nanti Kambingnya Habis Di makan Harimau kata sang Tamu ",

Lalu Mbah Soleh Darat pun Sambil Tersenyum , Berkata " Ah sudahlah Kambing Kambing , Saya Sudah Biasa dgn Harimau , Silahkan Tuan Istirahat Saja Karna Hari Sdh Hampir Mlm " , Dan Benar Sang Tamu Menuruti Kata Mbah Soleh Darat untuk Istirahat karna lelah , sang Tamu pun Tertidur Dgn Pulas dan ketika Terbangun Alangkah Terkejutnya ,

Bukan Bangkai Kambing Yg Di dapat melainkan Bangkai Harimau tunganganya Tlh Kaku , Dan Sadarlah Sang Tamu Bahwa Selama ini Dia Sombong Dan Sadar Bahwa Ilmunya Masig Rendah , Itulah Kisah Karomah KH. SOLEH DARAT , Guru Daripada Guru Ulama di Nusantara AL FATIHAH🙏

Repost. Haidar Ahmad bin Jaelani

Kiriman Libra Endrik - GardaNu 3


Kisah Nabi Khidir dan Keberkahan Ibadah hingga Tujuh Turunan

Kisah tentang Nabi Musa ‘alaihissalam yang berkeinginan untuk belajar kepada Nabi Khidir ‘alaihissalam begitu sering disampaikan oleh para guru, ustadz dan kiai di berbagai forum kajian ilmu. Dikisahkan, dalam sebuah perjalanan Nabi Musa sampai tiga kali mempertanyakan perbuatan Nabi Khidir yang dinilainya melanggar syariat Allah. Pada akhir perjalanannya, Nabi Khidir menjelaskan perihal perbuatannya tersebut.

Salah satu perbuatan yang dipertanyakan tersebut adalah mana kala Nabi Khidir membangun sebuah rumah yang hampir roboh di sebuah desa. Nabi Musa mengusulkan kepada Nabi Khidir untuk meminta upah kepada penduduk desa atas kesediaannya menegakkan kembali dinding rumah yang hampir roboh itu. Padahal sebelumnya ketika kedua nabi itu memasuki desa tersebut dan meminta makanan kepada penduduknya mereka menolak memberi makanan tersebut.

Dalam hal ini Nabi Khidir menjelaskan sebagaimana direkam oleh Al-Qur’an dalam Surat al-Kahfi ayat 82:

*وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَنْ يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا*

“Adapun tembok rumah yang hampir roboh itu adalah milik dua anak yatim di desa itu di mana di bawahnya terdapat simpanan harta bagi keduanya. Orang tua kedua anak itu adalah orang yang saleh. Maka Tuhanmu berkehendak keduanya mencapai dewasa dan akan mengeluarkan harta simpananya.”

Imam Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir Al-Qur’anul ‘Adhim menjelaskan bahwa kedua anak yatim itu dijaga sebab kesalehan orang tuanya dan tidak disebutkan kesalehan kedua anak itu. Antara kedua anak yatim dan orang tua yang saleh itu ada selisih tujuh generasi leluhur. Jadi yang dimaksud “orang tua yang saleh” pada ayat tersebut adalah kakek pada generasi urutan ketujuh dari anak yatim tersebut, bukan orang tua yang melahirkan keduanya.

Ayat tersebut juga menunjukkan bahwa seorang yang saleh akan dijaga keturunannya dan keberkahan ibadahnya akan meliputi mereka di dunia dan akhirat. Dengan syafaatnya di akherat kelak keturunannya akan diangkat derajatnya di surga hingga derajat tertinggi sehingga bisa menjadi kebanggaan bagi orang yang saleh tersebut.

Dalam hal ini Tajudin Naufal dalam Hadiqatul Auliya’-nya mengatakan, bila ketakwaan kakek yang ketujuh saja dapat memberikan kemanfaatan bagi keturunannya yang ke tujuh, lalu bagaimana pendapat kita dengan ketakwaan orang tua kandung? Tak dapat disangkal, pohon yang baik pasti berbuah baik. Orang yang memakannya tak akan berhenti dan tetap kekal kebaikannya dengan ijin Allah Ta’ala.

Dari inilah banyak para ulama yang menganjurkan kepada para orang tua untuk terus giat dan istiqamah dalam beribadah. Karena keberkahan ibadah itu tidak hanya akan dinikmati oleh diri sendiri tapi juga oleh anak-anak keturunannya baik di dunia maupun di akherat kelak. (Yazid Muttaqin)

Referensi:
Tafsir Al-Qur’anul ‘Adhim, Imam Ibnu Katsir
Hadiqatul Auliya’, Syaikh Tajudin Naufal

Kiriman Arumi - Guyup Rukun NKRI


*┏━━❖•ஜ°🕌﷽🕌°ஜ•❖━━┓*
     *💚NAHDLATUL 'ULAMA💚*
*┗━━❖•ஜ°🇮🇩NU🇮🇩°ஜ•❖━━┛*

*۞اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . صَلَاةً تُرَغِّبُ وَ تُنَشِّطُ . وَ تُحَمِّسُ بِهَا الجِهَاد لِإِحْيَاءِ . وَ اِعْلَاءِ دِيْنِ الإِسْلَام . وَاِظْهَارِشَعَائِرِهِ عَلَي طَرِيْقَةِ جَمْعِيَّةِ نَهْضَةِ العُلَمَاءِ . وَعَلَي اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ . اللهُ اللهُ اللهُ اللهُ . ثَبِّتْ وَانْصُرْ اَهْلَ جَمْعِيَّة . جَمْعِيَّة نَهْضَةِ العُلَمَاءِ . لِإِعْلَاءِ كَلِمَةِ اللهِ۞*
    
*📚اَلسَلامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اَللهِ وَبَرَكاتُهُ‎*
*بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم*

 
📃 ADAB MURID TERHADAP KIAI ( MENURUT KH. HASYIM ASY'ARI )
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Keberhasilan para ulama tidak bisa dilepaskan dari faktor etika kepada guru/kiainya.

Bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa 70 persen keberhasilan santri dikarenakan adabnya, 30 persen karena kesungguhannya.

Ilmu para ulama tidak hanya bermanfaat untuk dirinya namun juga untuk masyarakat luas, tidak pula berkaitan dengan urusan ubudiyyah mahdlah namun juga berhubungan dengan interaksi sosial keumatan.

Bagaimana kiat dan langkah menjadi pelajar yang beretika kepada gurunya?

Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari dalam kitabnya :
📚Adab al-Alim wa al-Muta’allim menyebutkan ada 12 adab seorang santri kepada gurunya.

Pertama : berpikir matang-matang sebelum memilih guru.

Seorang santri tidak boleh sembarangan memilih guru yang hendak ia timba ilmu dan adabnya.
Sebelum memutuskan siapa gurunya, hendaknya terlebih dahulu beristikharah, meminta petunjuk kepada Allah agar diberi guru yang terbaik untuk dirinya.

Bila memungkinkan, guru yang dipilih sebaiknya adalah pribadi yang betul-betul mumpuni ilmunya, dapat menjaga harga dirinya, memiliki kasih sayang, dan masyhur keterjagaannya (dari hal-hal tercela).

Guru sebaiknya juga seseorang yang baik penyampaiannya.
Karena begitu pentingnya memilih seorang guru, sebagian ulama mengatakan:

هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم

“Ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari mana kalian mengambilnya.”

*Kedua : memilih guru yang kredibel Guru yang dipilih hendaknya orang yang mengerti agama secara sempurna, sanad keilmuannya jelas, yaitu mereka yang diketahui mengambil ilmu dari para masyayikh yang cerdas, dari gurunya lagi, hingga Rasulullah Saw.

Tidak cukup belajar agama dari seseorang yang hanya mengambil ilmu dari buku-buku tanpa digurukan. Menurut Hadratussyekh, belajar tanpa memiliki sanad keilmuan yang jelas atau hanya mencukupkan dari buku-buku, sangat mengkhawatirkan. Rentan sekali terdapat kekeliruan.

Oleh karenanya, di samping rajin membaca dan mempelajari buku-buku, penting sekali untuk mencari guru yang mentashih atau membenarkan.

Imam Syafi’i radliyallahu ‘anh:

من تفقه من بطون الكتب ضيع الاحكام

📚 Barangsiapa belajar fiqih dari buku-buku (tanpa digurukan), maka ia telah menyia-nyiakan hukum-hukum agama.”

*Ketiga : mematuhi segala perintah guru Murid hendaknya adalah pribadi yang mentaati arahan gurunya.

*Sam’an wa tha’atan,* *mendengar dan mematuhi apa pun yang diarahkan gurunya.* Ibarat pasien yang sakit, ia harus senantiasa mematuhi petunjuk dokternya.
Berapa kali ia harus meminum obat dalam sehari, pola makan yang harus dijaga dan hal-hal lain yang diperintahkan oleh sang dokter.
Demikian pula pelajar, bila ia ingin sembuh dari penyakit kebodohannya, ia harus menuruti resep pengajaran dari gurunya. Pasien yang susah diatur, banyak menentang dokternya, sulit bagi dia untuk sembuh. 

Senada dengan pendapat KH Hasyim Asy’ari, dalam pandangan kaum shufi, posisi murid di hadapan gurunya, seperti jenazah di tangan orang yang memandikannya.
Ia harus pasrah secara total, mau dimandikan dalam posisi bagaimanapun.

☕ Syekh Ibnu Hajar al-Haitami mengatakan:

يتعين عليه الاستمساك بهديه والدخول تحت جميع أوامره ونواهيه ورسومه حتى يصير كالميِّت بين يدي الغاسل ، يقلبه كيف شاء

“Seharusnya murid berpegangan kepada petunjuk gurunya, tunduk patuh atas segala perintah, larangan dan garis-garisnya, sehingga seperti mayit di hadapan orang yang memandikan, ia berhak dibolak-balik sesuka hati.”
📚(Syekh Ibnu hajar al-Haitami, al-Fatawi al-Haditsiyyah, juz 1, hal. 56)

*Keempat : memandang guru dengan pandangan memuliakan. Inilah salah satu cara yang lebih mendekatkan untuk mendapat ilmu yang bermanfaat menurut pandangan KH. Hasyim Asy’ari.

Pelajar wajib memandang gurunya dengan penuh takzim. Tidak diperbolehkan bagi pelajar memandang remeh gurunya, merasa ia lebih pandai dari pada gurunya.

Santri hendaknya memilik itikad yang baik terhadap gurunya, menganggap bahwa gurunya berada pada derajat kemuliaan.
Beliau mengutip statemen sebagian ulama salaf :

من لا يعتقد جلالة شيخه لايفلح

“Barangsiapa tidak meyakini keagungan gurunya, tidak akan bahagia.”

Tidak etis murid menyebut gurunya hanya dengan namanya, tanpa diberi gelar kehormatan.
Atau memanggil gurunya dengan ‘kamu’, ‘anda’ atau panggilan-panggilan yang merendahkan. Setiap menyebut gurunya saat beliau tidak ada, sebutlah dengan sebutan yang layak dan baik.

Jangan ragu untuk bilang “guruku”
“kiaiku yang alim”, “ustadzku yang cerdas”, dan sebutan-sebutan yang sejenis (krn itu merupakan adab bagi zi murid). 

*Kelima : tidak melupakan jasa-jasa guru.
Pelajar hendaknya mengenali hak gurunya, tidak melupakan jasanya, senantiasa mendoakannya, baik saat masih hidup atau setelah meninggal dunia. Juga perlu memuliakan kerabat, rekan dan orang-orang yang dicintai gurunya.
Setelah gurunya wafat, sempatkan waktu untuk berziarah dan memintakan ampunan kepada Allah untuk sang guru di depan kuburnya. Dalam segala tingkah laku, metode pengajaran, amaliyyah dan hal-hal positif lainnya, hendaknya menirukan cara-cara yang ditempuh oleh gurunya. Demikianlah pelajar yang sesungguhnya menurut KH Hasyim Asy’ari, selalu memegang teguh prinsip gurunya.

*Keenam : sabar menghadapi gurunya Manusia tidak lepas dari luput dan salah, tidak terkecuali seorang guru. Sebagaimana manusia lainnya, tidak mungkin seorang guru bersih dari kesalahan.

Terlebih saat banyak pikiran, terkadang emosi sulit dikendalikan. Maka dari itu, murid harus bisa memaklumi sikap gurunya yang terkadang membuat jengkel.
Kendati gurunya melakukan kesalahan atau berlaku keras, hal tersebut tidak menghambat pelajar untuk terus ber-mulazamah (menimba ilmu) dan meyakini kemuliaan gurunya. 

Anjurannya saat perilaku guru secara lahir salah, murid sebisa mungkin mengarahkannya kepada maksud yang baik, membuka pintu ta’wil. Mungkin beliau lupa, mungkin beliau dalam kondisi terdesak dan lain sebagainya.

Saat guru memarahi murid, hendaknya murid mengawali untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Sikap yang demikian diharapkan dapat menambah kecintaan guru kepadanya.
Justru dengan sering dimarahi gurunya, murid sepantasnya berterima kasih karena hal tersebut merupakan wujud kepeduliaan dan kecintaan, bukan sebuah kebencian. 

Ketika murid dianggap melakukan kesalahan oleh sang guru, hendaknya tidak terlalu banyak beralibi, justru yang ditonjolkan adalah sikap terima kasih kepada guru atas kepeduliaannya.

Bila betul-betul ada udzur dan memberitahukannya kepada guru dinilai lebih mashlahat, maka tidak masalah untuk dihaturkan kepada beliau, bahkan bila tidak mengklarifikasi menimbulkan mudlarat, murid harus menjelaskannya kepada guru

*_واللــــــــه اعلـــــــــم بالصواب_*

" Wallahul muwafiq ila aqwamith thoriq
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ..."

                 🕌🇮🇩💚🇮🇩🕌
       *♻️NAHDLATUL 'ULAMA♻️*
           
*۞أَللّٰهُمَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠٰﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهٖ فِيْ كُلِّ وَقْتٍ ﻭَﺃَﻭَﺍﻥٍ، ﻭَﺃَﻧِﻠْﻨَﺎ ﺑِﺒَﺮَﻛَﺘِﻪٖ ﻏَﺎﻳَﺔَ ﺍﻟْﻤُﻨٰﻰ ﻭَﺍﻟﺴُّﻠْﻮَﺍﻥِ۞*

*━━━❖•ஜ°🕌﷽🕌°ஜ•❖━━━*

Kiai Bambu Runcing dan Kisahnya sebagai Petani 

Fathoni Ahmad 

 Bila dibanding dengan senjata penjajah, bambu runcing tidak ada apa-apanya. Namun, dengan sepuhan doa dari Kiai Subchi (1855-1958), bambu runcing menjelma menjadi senjata berkekuatan dahsyat. Sebab itulah, Kiai Subchi dijuluki sebagai ‘Kiai Bambu Runcing’. 

 Di lingkungan masyarakat Parakan dan Temanggung, Jawa Tengah, Kiai Subchi dikenal sebagai sosok ulama ‘alim, wara’, tawadhu, dermawan, dan memiliki jiwa nasionalisme tinggi. Sikap terakhirnya itu yang membuat dirinya mempunyai semangat berlipat ketika membantu laskar santri yang tergabung dalam Hizbullah dan Sabilillah. Bukan hanya laskar santri, saat itu Panglima Divisi V Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Kolonel Soedirman juga mendatangi Kiai Subchi di Parakan guna meminta doa dan wejangan. Wejangan Kiai Subchi tidak hanya membangkitkan nasionalisme, tetapi juga kesadaran akan kewajiban membela agama dari penjajah. Wejangan (nasihat) Kiai Subchi yang hingga kini masih terlintas di benak bekas tentara Hizbullah dan Sabilillah maupun TKR dan laskar-laskar lainnya ialah: “Luruskan niat untuk mempertahankan agama, bangsa, dan tanah air. Ingat selalu kepada Allah SWT. Jangan menyeleweng dari tujuan, apalagi berbuat maksiat. Dan kuatkan persatuan kita. Jika hendak kembali pulang, beramai-ramailah membaca syahadat.” (Choirul Anam, Pertumbuhan dan Perkembangan NU, 2010) Di luar upayanya membantu perjuangan laskar santri dan tokoh-tokoh pergerakan nasional kemerdekaan, Kiai Subchi adalah seorang petani ulung di Parakan yang menggarap lahannya sendiri. 

 KH Saifuddn Zuhri dalam Berangkat dari Pesantren (2013: 350) menjelaskan, meskipun lahan yang digarap Kiai Subchi tidak seberapa luas, tetapi tumbuh-tumbuhan yang beliau tanam bermacam-macam. Ada tembakau, jagung, dan kentang. 

 Sebagian besar petani di Parakan lebih suka menanam tembakau. Daun tembakau tersebut ada yang dipasarkan begitu saja setelah mengalami proses penjemuran atau pengeringan, ada juga yang dipasarkan setelah menjadi irisan, siap diproduksi menjadi rokok. Tetapi ada juga yang baru menjualnya setelah diganggang, dikeringkan di bara pai, yang lebih dikenal dengan tembakau garangan. Kala itu, pasar tembakau ini cukup luas, bahkan mampu menyentuh Jawa Barat dan Sumatra Barat. Karena tembakau diproses melalui cara-cara yang menyita waktu dan tenaga, harganya pun lebih mahal. Filosofi kehidupan petani sangat ditekankan oleh para orang tua zaman dulu, termasuk oleh ulama pesantren. Pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari sampai-sampai memberikan pengajaran agama melalui interaksi pertanian. Bahkan hal itu cukup ampuh menarik perhatian masyarakat untuk tidak mau bekerja lagi di pabrik dan meninggalkan dunia gelap prostitusi yang sengaja didirikan oleh penjajah Belanda di sekitaran pabrik. Upaya pelestarian lahan untuk bertani menjadi semacam media perlawanan rakyat dan kaum pesantren terhadap kekejaman dan kesewenang-wenangan penjajah Belanda. Hingga penjajah beberapa kali menghancurkan dan menyerang pesantren. 

 Mengingat pentingnya pertanian untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan, KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa tentang pentingnya membangun pertanian, agar bangsa Indonesia mandiri, maju, dan sejahtera. (Abdul Mun’im DZ, Fragmen Sejarah NU, 2017). Karena itu, KH Hasyim Asy’ari menyebut petani sebagai pahlawan bangsa dengan jasanya menghidupi masyarakat banyak. 

Penulis: Fathoni Ahmad Editor: Muchlishon 

 Beranda Tentang NU Redaksi Kontak Kami Download © 2020 NU Online | Nahdlatul Ulama

Kiriman RN - GARDANU 3


“Uwong sakti iku duduk seng otot kawat balong wesi, tapi wong seng Akeh koncone”.

- alm. KH. A. Dimyathi Romly.

Bertemanlah dengan siapa saja dan jagalah pertemananmu dengan bersilaturahim. Karena temanmu bisa jadi penegurmu dikala salah dan membantumu disaat susah.

Seorang yang mampu menjaga erat tali silaturahimnya dengan siapa saja pasti tidakkan pernah susah, kapanpun dan dimanapun berada. Karena teman baik kan mendatangkan timbal balik yang baik pula.

Manusia yang kuat raga dan kuasanya hanya kan ditakuti tanpa disegani, namun manusia yang erat pertemanannya dengan siapa saja akan disegani bahkan dihormati.

Ila ruhi KH. A Dimyathi Romly. Al fatihah...

#HubbulWathonMinalIman

Mengapa Yahudi Menciptakan Paham Wahabi?
-------------------------------
1. Yahudi sangat paham bahwa kekuatan umat Islam ada pada kekuatan spiritual/ruhaninya, yakni ruhani yang sangat kenal, cinta dan takut kepada Allah Swt. Oleh karena itu, umat Islam mesti dipisahkan dari Allah.

2. Yahudi sangat paham bahwa kehebatan umat Islam karena berhasil menghubungkan kekuatan spiritual/ruhaniah dengan kehidupan lahiriah. Oleh karena itu, keyakinan akan adanya kuasa spiritual/ruhaniah terhadap kehidupan lahiriah mesti dihapuskan.

3. Yahudi sangat paham bahwa kunci kemenangan umat Islam karena adanya bantuan gaib dari Allah, maka Yahudi menghapuskan keyakinan terhadap perkara gaib itu. Oleh sebab itu, ajaran tasawuf divonis haram. Ulama sufi dan tarekat yang mempunyai karamah mereka vonis sesat dan syirik.

4. Yahudi sangat faham bahwa kekuatan Islam adalah pada kecintaan pada Rasulullah saw, Ahlulbait dan para sahabat. Maka segala situs peninggalan atau amalan yang bisa menyuburkan kecintaan itu mesti dimusnahkan dengan alasan kurafat, kultus dan lain-lain alasan yang diada-adakan.

5. Yahudi sangat paham bahwa selemah-lemah umat Islam mereka sangat fanatik kepada agama para ulama, oleh karena itu ulama baru dan Islam gaya baru mesti diciptakan yang sesuai dengan agenda Yahudi. Maka mereka munculkan paham Wahabi.

6. Untuk menguasai kota suci Haramain (Mekkah dan Madinah), Yahudi tidak dapat menghancurkannya seperti tempat-tempat yang lain, karena ditakutkan umat Islam sedunia akan bangkit menentang Yahudi.

Ciri-Ciri Wahabi

1. Meruntuhkan Kekhalifahan Usmani,  sistem pemerintahan Islam yang sudah ada sejak zaman Rasulullah saw. Sejak kerajaan Wahabi ini berkuasa maka di Masjidil Haram dan Nabawi tidak ada lagi zikir dan doa bersama bakda salat wajib  yang sejatinya amalan ini sudah ada sejak zaman Rasulullah saw.

2. Membuat fatwa bahwa _setiap amalan yang tidak pernah dilakukan Rasulullah saw adalah bid'ah_, dan menuduh pelakunya sesat dan masuk neraka. Padahal Rasulullah saw tidak pernah berfatwa seperti itu. Inilah salah satu kebohongan Wahabi.

3. Membuat fatwa bahwa umat Islam yang tidak ikut paham Wahabi sesat, halal darah dan hartanya.

4. Membunuhi keturunan Rasulullah saw (para habaib).

5. Memvonis sesat keturunan Rasulullah saw (habaib) dan para sahabat yang utama.

6. Menganggap alam ruhaniah itu tidak wujud.

7. Menolak hubungan alam lahiriah dan alam ruhaniah.

8. Memusnahkan situs-situs sejarah peninggalan Baginda Rasulullah saw, keluarganya dan para sahabatnya.

9. Dalam mempelajari ilmu Ushuluddiin atau tauhid menganut paham Ibnu Taimiyah, menganggap Tuhan itu berjisim seperti makhluk (paham mujassimah).

10. Dalam fikih dibenarkan menampal-nampal ( mencampur aduk) mazhab atau talfiq.

11. Mengambil sumber Alquran dan hadis tanpa ijmak ulama dan kias.

12. Melarang keras umat Islam berdoa dengan tawasul.

13. Melarang menziarahi kuburan/makam, bahkan menziarahi makam Rasulullah saw sekalipun.

14. Menghancurkan bangunan di atas tempat kelahiran Rasulullah saw di Suq al-Lail, dan bangunan-bangunan bersejarah lainnya milik keluarga dan sahabat Rasulullah saw.

15. Melarang memuji-muji Rasulullah saw seperti membaca kasidah, Barzanji, Burdah, salawatan, dll.

16. Melarang doa bersama, zikir bersama, istighasah, tahlilan, yasinan, dll.

17. Melarang umat Islam merayakan Maulid Nabi saw, isra-mikraj dan semua perayaan hari besar Islam yang lainnya.

18. Melarang mempelajari "sifat 20"  dan menuduh sesat paham Asy'ari yang jadi fondasi faham Ahlusunnah wal Jamaah.

19. Melarang amalan Thariqah seperti Naqsabandiyah, Qadiriyah, Syadzaliyah, dll.

20. Berkarakter Takfiri (suka menuduh kafir) dan Tadhlil (suka menuduh sesat) sesama muslim yang tidak ikut pahamnya.       

Kejahatan Kerajaan Wahabi Saudi Arabia:
--------------------------------
1. Menghancurkan situs-situs Islam dengan alasan "merusak kemurnian tauhid", namun di sisi lain situs simbol iblis ada dimana-mana. 

Misalnya, simbol Dajjal bermata satu bertebaran di seluruh negeri dalam bentuk monumen-monumen di beberapa kota besar di Saudi Arabia.  

Simbol mata satu juga menjadi simbol resmi negara (bisa dilihat pada logo badge di baju dinas aparat atau mobil dinas aparat kerajaan Saudi Arabia).

Di samping itu simbol Lucifer/Tanduk Setan  (yang sangat familiar bagi siapa saja yang memahami bahasa simbol Illuminati) juga bisa dilihat di Abraj al-Bait Tower di Mekkah.

Disini simbol ini dipasang di tempat yang jauh lebih tinggi dari lafaz "ALLAH".  Abraj al-Bait Tower adalah sebuah kompleks bangunan hotel yang dirancang mampu menampung 10.000 orang. 

Bangunan ini terletak terletak di kota Mekkah, tepat di atas Ka'bah kiblat umat Islam. Lokasi ini berada di seberang jalan Masjidil Haram.

Walaupun di dalam naskah resmi Abraj al-Bait ini diperuntukkan bagi kaum muslim, namun pada kenyataannya Abraj al-Bait dikelola oleh jaringan Fairmont Hotel. Benyamin Swig, seorang tokoh Zionis Yahudi dan banker kenamaan dunia adalah pendiri Fairmont pada tahun 1945. Fairmont ini  juga mengelola banyak kasino dan pusat judi di Onte Carlo, Las Vegas dan lain-lain.

Sungguh aneh jika penguasa Saudi Arabia begitu mudah memberi izin perusahaan maksiat dan Zionis ini mengelola komplek hotel yang berdiri sangat megah, mengangkangi Baitullah dan Masjidil Haram. Sejak Abraj al-Bait Tower ini selesai dibangun, semua orang yang sedang berhaji atau berumrah bisa menyaksikan simbol tanduk setan di puncak Abraj al-Bait Tower ini.

2. Mengundang Amerika (baca: Yahudi) untuk mengeksplorasi minyak di Timur Tengah. 

3. Memberi kesempatan bagi Amerika untuk membangun pangkalan militer di Arab Saudi, untuk menghancurkan Irak  dengan alasan yang dibuat-buat bahwa Irak punya senjata pemusnah massal, yang  tidak pernah terbukti sampai sekarang.

Akibat kejahatan Amerika ini ratusan ribu kaum muslim Irak terbunuh, termasuk Saddam Hussein yang dijatuhi hukuman mati. Tujuan Amerika adalah hanya satu, yaitu menguasai ladang² minyak di Irak.

Saudi Arabia terus bersekutu dengan musuh-musuh Islam.  Jadi jangan heran bila sampai sekarang Arab Saudi berdiam diri saat Palestina dicabik-cabik Yahudi. 

Termasuk kini saat pemindahan ibukota Israel ke Yerusalem,  Kerajaan Arab Saudi berdiam diri sebab  memang Kerajaan ini selalu bersekutu dengan Yahudi karena kerajaan ini lahir dengan dukungan Yahudi.

Semoga bermanfaat

Kiriman RN - GARDANU 3


KAROMAHNYA Wali Ada Untuk Kemuliaan Islam 

Di dalam sebuah ta'limnya, Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki pernah bercerita mengenai karomah Syeikh Waliyullah Ad-Dahlawi, seorang Muhaddits sekaligus Aulya abad ke-11 Hijriyah dari Dehli, India. Nama asli beliau adalah Qutubuddin Ahmad bin Abdrurrahim Ad-Dahlawi Al-Umari. Gelar Al-Umari dinisbatkan karena beliau merupakan keturunan dari Sayyidina Umar bin Khattab.

Seperti yang diketahui bahwa diantara yang banyak mendiami wilayah Hindustan adalah penganut agama Sikh. Satu waktu pemuka mereka menantang Syeikh Waliyullah untuk adu kesaktian, untuk membuktikan kepada masyarakat agama siapa (Islam atau Sikh) yang paling hebat. Demi kemuliaan Islam, Syeikh Waliyullah menerima tantangan tersebut dan mempersilahkan para pendeta Sikh untuk memulainya.

Di tengah ribuan orang yang menyaksikan adu kesaktian itu, para pendeta Sikh membaca mantra-mantra dan tidak lama kemudian mereka terbang lalu berputar di udara seperti layang-layang. Melihat hal demikian, pendukungnya bersorak-sorak kegirangan karena yakin akan kemenangan pendetanya. Sedangkan umat Islam kala itu nampak tegang takut jika Syeikh Waliyullah tidak bisa menandinginya.

Namun dengan langkah tenang, Syeikh Waliyullah maju ke depan dan berkata, "Sepertinya aku tidak akan turun langsung melawan mereka, biarlah sandalku ini yang terbang mengalahkan mereka." Syeikh Waliyullah lalu melemparkan sepasang sandalnya ke udara. Sandal tersebut terus terbang hingga berada di atas kepala para pendata Sikh, sejurus kemudian sandal itu memukul-mukul kepala para pendata Sikh hingga mereka sedikit demi sedikit turun dan akhirnya jatuh.

Kini giliran umat Islam yang bersorak-sorak merayakan kemenangan Syeikh Waliyullah, menyusul perginya para pendeta Sikh dengan beban malu yang sangat. Abuya Maliki meneruskan ceritanya bahwa sesaat setelah kejadian itu, tidak kurang dari seribu orang Sikh kemudian memeluk Islam di tangan Syeikh Waliyullah.

Sumber : Kitab Nihayatul Izzi Was Syaraf Bidzikri Maa-al Abuya Minan Nukati Wat Thuraf karya Al-Ustadz Al-Habib Mustafa bin Husain Al-Jufri.

Kiriman RN - GARDANU 3

Cara menghancurkan sebuah wilayah/ negara yaitu : 

1.Kamu harus mengebom daerah itu secara terus-menerus, namun itu tidak efisien.

2.Yang perlu kamu lakukan adalah berusaha membuat orang didaerah tersebut untuk saling bunuh satu sama lain, sehingga menghancurkan wilayahdan ladang pertanian mereka sendiri, pecah belah mereka agar saling bunuh.

Lalu memberi dukungan pada keduanya anda memiliki agen di kedua belah pihak Dengan memborbandir terus menerus pihak lawan tentu saja akan menghancurkan wilayah lawan, akan tetapi ini juga akan menguras dana dan energi dan dalam pilihan pertama ini cara yang paling efektif adalah dengan membom atom seperti bom Hirosima Nagasaki, namun jika ini dilancarkan dalam kondisi damai Perang Dunia 3 pun tidak bisa di elakkan. Cara kedua ini paling efektif, disamping meminimilisasi dana juga sangat terselubung. Cara ini pun dipakai penjajah yang menjajah tanah airselama tiga setengah abad.Cara adu domba adalah strategi lama yang akan selalu dikembangkan dan dipakai. 

Adapun pemikiran cara ini adalah: 

1.Mengirim agen (bermuka 2) ke dua belah pihak yang berseteru dan memberi persenjataan sehingga akan saling bunuh di pihak lawan 

2.Membantu pihak yang lemah dalam perseteruan intern lawan, namun imbalan untuk kemengan haruslah besar. 

3.Momentum, yaitu pencarian kambing hitam atas peristiwa yang terjadi, seperti serangan WTCmomentum awal penjajahan ke Timur Tengah, Pemberontakan PKI momentum untukpenumpasan PKI. Bak pemain catur profesional segala informasi didapat dan menunggu lawan bergerakketika lawan bergerak 3 langkah bahkan 5 langkah telah dipersiapkan. 

Dasar dari ilmu politik adalah “ apabila masih lemah patuhilah apa kata penguasa, jika kamu lemah dan berulah dengan ujung kaki pun kamu dapat tertendang tanpa sisa, dan apabila kamu sudah kuat kamu bisa melawan”. Bukannya pesimis, saiya berpendapat Negara kita belum siap unuk berperang dengan Negara manapun apalagi dengan Negara super power.Keberanian dan kebodohan itu jaraknya sangat tipis, jadi jauhkan keinginan berperang. Sebelum kita berpikir “perang” alangkah baiknya kita bersama-sama berpikir bagaiman memperkuat Negara ini dan membebaskan Negara ini dari lingkaran hutang yang seakan tidak pernah lunas.

Dan sebernarnya kita telah menjalani peperangan itu, akan tetapi bentuknya terselubung yaitu perang propaganda , unsur-unsur dari barat akan dimasukkan di Indonesia yang akan membuat kita terpecah. Oleh karena itu kita harus tetap bersatu dan tidak mudah di pecah belah.

Bagaimana dengan negara kita agar tidak hancur seperti Afganistan, Irak, dan Libya Persatuan adalah penyangga utama dari HANKAM,SOSBUD.EKONOMI, dan POLITIK. Sedangkan kejujuran adalah Penyangga Negara agartetap stabil. 

Mengapa harus kejujuran, bukan pendidikan? Dalam pendidikan Negara kita sudah maju pesat disbanding era tahun ’65 , namun pendidikan yang tinggi dan banyak mencetak sarjana bahkan professor-profesor yang sangat jenius baik dari dalam negeri maupun luar negeri tetap saja tidak bisa merubah Negara ini sesuai UUD 1945 “mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. 

Jika kejujuran Telah tiada maka yang akan terjadi Negara akan jatuh yang akan menimbulakan ketidak stabilan di suatu negara tersebut. Kalau COR PERSATUAN identik dengan Rakyat kecil maka kejujuran identik dengan para Penguasa, jika para penguasa mau tidak jujur dan menggadaikan negara, tanpa ada peperangan pun negara sudah jatuh ke pihak lawan. 

Jatuhnya pun bisa menjadi 2 : 

1.Ke tangan bangsa sendiri namun menjadi boneka.

2.Jatuh ketangan lawan dan menjadi daerah jajahan Negara tanpa PERSATUAN yang ada hanya menunggu waktu saja. 

Kalau kejujuran yang tiada kita perumpamaan seperti suatu proses adaptasi yang hanya memerlukan beberapa waktu namun jika persatuan tidak ada, maka seperti evolusi yang memerlukan waktu agak lama tetapi bukan evolusi yang baik, melainkan evolusi menuju kehancuran Dan semakin tenggelam menjuju kehancuran. Dan tenggelam tidak terlihat lagi seperti Uni Soviet

Negara kita sangat subur, Negara mana yang tidak ingin memiliki Negara kita. Negara kita adalah asset yang sangat berharga . seperti kata orang Negara lain membutuhkan Indonesia akan tetapi Indonesia dapat hidup tanpa Negara lain. Indonesia seharusnya mandiri tidak menggantungkan produk dari luar agar Negara ini semakin kuat.

Repost. Toyib

Grup GARDANU 3


RENUNGAN BUAT ULAMA YANG BANGGA KARENA DIHORMATI PENGIKUTNYA

Suatu malam, Syaikh Jalaluddin Rumi mengundang Syaikh Syamsudin at-Tabrizi ke rumahnya. Sang Mursyid Syaikh Syamsuddin pun menerima undangan itu dan datang ke kediaman Rumi.

Setelah semua hidangan makan malam siap, Syaikh Syamsudin berkata pada Rumi: “Apakah kau bisa menyediakan minuman untukku?” (yg dimaksud: arak/khamr).

Rumi kaget mendengarnya, “memangnya anda juga minum?’
“Iya”, jawab Syams.

Rumi masih terkejut, ”maaf, saya tidak mengetahui hal ini.”
“Sekarang kau sudah tahu. Maka sediakanlah.”

“Di waktu malam seperti ini, dari mana aku bisa mendapatkan arak?”
“Perintahkan salah satu pembantumu untuk membelinya.”

“Kehormatanku di hadapan para pembantuku akan hilang.”
“Kalau begitu, kau sendiri pergilah keluar untuk membeli minuman.”

“Seluruh kota mengenalku. Bagaimana bisa aku keluar membeli minuman?”
“Kalau kau memang muridku, kau harus menyediakan apa yg aku inginkan. Tanpa minum, malam ini aku tidak akan makan, tidak akan berbincang, dan tidak bisa tidur.”

Karena kecintaan pada Syams, akhirnya Rumi memakai jubahnya, menyembunyikan botol di balik jubah itu dan berjalan ke arah pemukiman kaum Nasrani.

Sampai sebelum ia masuk ke pemukiman tersebut, tidak ada yg berpikir macam2 terhadapnya, namun begitu ia masuk ke pemukiman kaum Nasrani, beberapa orang terkejut dan akhirnya menguntitnya dari belakang.

Mereka melihat Rumi masuk ke sebuah kedai arak. Ia terlihat mengisikan botol minuman kemudian ia sembunyikan lagi di balik jubah lalu keluar.

Setelah itu ia diikuti terus oleh orang2 yg jumlahnya bertambah banyak.
Hingga sampailah Rumi di depan masjid tempat ia menjadi imam bagi masyarakat kota.

Tiba2 salah seorang yg mengikutinya tadi berteriak; “Ya ayyuhan naas, Syeikh Jalaluddin yg setiap hari jadi imam shalat kalian baru saja pergi ke perkampungan Nasrani dan membeli minuman !!!”

Orang itu berkata begitu sambil menyingkap jubah Rumi. Khalayak melihat botol yang dipegang Rumi. “Orang yg mengaku ahli zuhud dan kalian menjadi pengikutnya ini membeli arak dan akan dibawa pulang !!!” orang itu menambahi siarannya.

Orang2 bergantian meludahi muka Rumi dan memukulinya hingga serban yg ada di kepalanya lengser ke leher.

Melihat Rumi yg hanya diam saja tanpa melakukan pembelaan, orang2 semakin yakin bahwa selama ini mereka ditipu oleh kebohongan Rumi tentang zuhud dan takwa yg diajarkannya. Mereka tidak kasihan lagi untuk terus menghajar Rumi hingga ada juga yg berniat membunuhnya.

Tiba2 terdengarlah suara Syaikh Syamsudin at-Tabrizi; “Wahai orang2 tak tahu malu. Kalian telah menuduh seorang alim dan faqih dengan tuduhan minum khamr, ketahuilah bahwa yg ada di botol itu adalah cuka untuk bahan masakan.”

Seseorang dari mereka masih mengelak. “Ini bukan cuka, ini arak.” Syams mengambil botol dan membuka tutupnya.

Dia meneteskan isi botol di tangan orang2 agar menciumnya. Mereka terkejut karena yg ada di botol itu memang cuka.

Tidak lama kemudian mereka memukuli kepala mereka sendiri dan bersimpuh di kaki Rumi.
Mereka berdesakan untuk meminta maaf dan menciumi tangan Rumi hingga pelan2 mereka pergi satu demi satu.

Rumi berkata pada Syamsudin, “Malam ini kau membuatku terjerumus dalam masalah besar sampai aku harus menodai kehormatan dan nama baikku sendiri. Apa maksud semua ini syekh ?”

“Agar kau mengerti bahwa wibawa yg kau banggakan ini hanya khayalan semata. Kau pikir penghormatan orang2 awam spt mereka ini sesuatu yg abadi?.

Padahal kau lihat sendiri, hanya karena dugaan satu botol minuman saja semua penghormatan itu sirna dan mereka jadi meludahimu, memukuli kepalamu, dan hampir saja membunuhmu. Inilah kebanggaan yg selama ini kau perjuangkan dan akhirnya lenyap dalam sesaat ???”

“Maka bersandarlah pada yg tidak tergoyahkan oleh waktu dan tidak terpatahkan oleh perubahan zaman. Bersandarlah hanya kepada ALLOH SWT.”

Disadur dari Mbah Wali Kanthongumur reshared by Ahmad Zaini Alawi Khodim JAMA'AH SARINYALA

Kiriman Grup GUYUB RUKUN NKRI


Hidup Bukan untuk Berdebat, Tapi Memperbaiki Diri Bahwasanya di dalam diri ada 4 jiwa (nafs); jiwa amarah, jiwa lawwamah, jiwa sufiah, dan jiwa muthmainah yang didalamnya lagi bersembunyi hati nurani. Di dalam diri juga ada pikiran, kalimat, hati, jiwa, dan perilaku, yang harus ditata. Manusia Jawa kerap menyebutnya "Sedulur Papat Limo Pancer". 

Dengan mengenal jiwa jiwa dalam diri, di situlah manusia mengenal siapa sejatinya diri, yang mana automaticly pasti bakal mengenal Tuhannya. Karena, sesungguhnya setelah mengenal diri, bergeraklah hati nurani sebagai pancer diri dalam laku hidup manusia. Hati nurani menjadi pengendali pikiran, kalimat, jiwa dan perilaku, termasuk empat jiwa (amarah, lawwamah, sufiah, dan mutmainah). Karenanya, memperbaiki diri menjadi fokus utama manusia menjalani hidup di alam 'semu' ini, tentu saja menggunakan ilmu.

Ilmu yang disaranani dengan laku (Ngelmu sarana ing laku, Laku sarananing ngelmu). Ingat, kanjeng rasul udah memberikan petunjukNya secara jelas cetha melo melo, bahwa "Musuh (perang) terbesar manusia (umatnya) adalah diri sendiri". Lha klo ndak tau alias tak mengenal dirinya, ya ndak bakal tau musuh mana yg diperangi. Lha, sama diri sendiri aja ndak kenal, eh mau ndandani orang lain. Logis, simpel aja...tapi paten!

 So, jalani hidup untuk memperbaiki diri, bukan memperbaiki orang lain. Ndak perlu ndakik-ndakik, sederhana saja tapi paten, fokus pada perbaikan diri dan keluarga dengan menata kalimat, pikiran, hati, jiwa, dan perilaku. 

Ilmu Gusti Allah itu keren kok kalau mau dipelajari secara kaffah, lahiriah dan batiniah. 

Gunakan hati sebagai pengendali diri, bukan akal (logika) yang mengaturnya. 

SALAM BAHAGIA & MULIA

Kiriman Nyai Martagati - Nahdlatul Ulama 3


HAFAL 1 JUTA HADITS, IMAM AHMAD DIKALAHKAN PENJUAL ROTI

Assalamualaikum wr wb.
Imam Ahmad bin Hanbal Ra (murid Imam Syafi’i) dikenal juga sebagai Imam Hanbali. Di masa akhir hidup beliau bercerita, “Suatu ketika (ketika saya sudah usia tua) saya tidak tahu kenapa ingin sekali menuju ke salah satu kota di Irak –dalam manaqib Imam Ahmad beliau menuju Bashrah.”

Padahal tidak ada janji sama orang dan tidak ada hajat. Akhirnya Imam Ahmad bin Hanbal Ra berangkat sendiri menuju ke kota Bashrah.

Beliau meriwayatkan “Saat tiba di sana waktu Isya’, saya ikut salat berjamaah isya di masjid, hati saya merasa tenang, kemudian tiba-tiba saya ingin istirahat.”

Selepas salat dan jamaah bubar, Imam Ahmad ingin tidur di masjid, tiba-tiba sang marbot masjid datang menemui imam Ahmad sambil bertanya,

“Kenapa Syaikh, mau ngapain di sini? –term “Syaikh” dalam tradisi Arab bisa dipakai untuk 3 panggilan, bisa untuk orang tua, orang kaya ataupun orang yang berilmu. Panggilan Syaikh dikisah ini panggilan sebagai orang tua, karena imam Ahmad kelihatan sebagai orang tua.

Marbot tidak mengetahui kalau beliau adalah Imam Ahmad, dan Imam Ahmad pun tidak memperkenalkan siapa dirinya. Di Irak, semua orang kenal siapa Imam Ahmad, seorang ulama besar dan ahli hadis, beliau hafal sejuta hadis, sangat saleh dan zuhud.

Ketika itu belum ada teknologi kamera dan media sosial seperti sekarang, sehingga orang tidak tahu wajahnya, hanya saja namanya sudah terkenal. Kata Imam Ahmad bin Hanbal Ra “Saya ingin istirahat, saya musafir.” Kata marbot, “tidak boleh, tidak boleh tidur di masjid"

Imam Ahmad melanjutkan bercerita “Saya didorong-dorong oleh orang itu disuruh keluar dari masjid. Setelah keluar masjid, maka dikuncilah pintu masjid. Lalu saya ingin tidur di teras masjid.”

Ketika sudah berbaring di teras masjid marbotnya datang lagi, marah-marah kepada Imam Ahmad. “Mau ngapain lagi, Syaikh?” tanya marbot.

“Mau tidur, saya musafir,” jawab Imam Ahmad. Lalu marbot berkata, “Di dalam masjid tidak boleh, di teras masjid juga tidak boleh.” Imam Ahmad diusir. Imam Ahmad bercerita “saya didorong-dorong sampai jalanan”.

Di samping masjid ada penjual roti (rumah kecil sekaligus untuk membuat dan menjual roti). Penjual roti ini sedang mengolah adonan roti, sambil melihat kejadian Imam Ahmad didorong-dorong oleh marbot tadi. Saat Imam Ahmad sampai di jalanan, penjual roti itu memanggil dari jauh “Mari Syaikh, anda boleh nginap di tempat saya, saya punya tempat, meskipun kecil.”

”Baik,” kata Imam Ahmad

Imam Imam masuk ke rumahnya, duduk di belakang penjual roti yang sedang membuat roti (dengan tidak memperkenalkan siapa dirinya, hanya bilang sebagai musafir). Penjual roti ini punya perilaku yang bisa dibilang unik, kalau Imam Ahmad mengajak berbicara, maka ia jawab. Kalau tidak, dia terus membuat adonan roti sambil melafalkan istighfar, Astaghfirullah.

Saat meletakkan garam mengucap istighfar, memecahkan telur dengan istighfar, mencampur gandum mengucap lagi istighfar. Selalu mengucap istighfar.

Imam Ahmad memperhatikan terus. Lalu imam Ahmad bertanya, “Sudah berapa lama kamu lakukan ini?” Orang itu menjawab, “Sudah lama sekali Syaikh, saya menjual roti sudah 30 tahun, jadi semenjak itu saya lakukan.”

Imam Ahmad bertanya, “Apa hasil dari perbuatanmu ini?”

Orang itu menjawab, “(berkah wasilah istighfar) tiada hajat yang saya minta, kecuali pasti dikabulkan Allah. Semua yang saya minta ya Allah, langsung dikabulkan”.

Nabi Saw pernah bersabda: “Siapa yang menjaga istighfar, maka Allah akan menjadikan jalan keluar baginya dari semua masalah dan Allah akan berikan rizki dari jalan yang tidak disangka-sangkanya”.

Lalu orang itu melanjutkan, “Semua dikabulkan Allah kecuali satu, masih satu yang belum Allah kabulkan.”

Imam Ahmad penasaran kemudian bertanya, “Apa itu?”

Penjual roti menjawab “Aaya minta kepada Allah supaya dipertemukan dengan Imam Ahmad bin Hanbal.”

Sejurus kemudian Imam Ahmad bin Hanbal bertakbir, “Allahu Akbar, Allah telah mendatangkan saya jauh dari Bagdad pergi ke Bashrah dan bahkan sampai didorong-dorong oleh marbot masjid itu sampai ke jalanan karena istighfarmu.”

Penjual roti terperanjat, memuji Allah, ternyata yang di depannya adalah Imam Ahmad bin Hanbal.

Wallahu A’lam

Kiriman Siti Marfuah - Nahdlatul Ulama 3


Barokah Ilmu Tergantung Kecintaan Murid pada Guru

Yang memberikan Mauidhoh saat acara ramah-tamah tamatan kami di Lirboyo adalah Al-'arif Mbah Yai Maimun Zubair. Diantara dawuh Beliau yg masih saya ingat kurang lebih:

“Seberapa besar manfaat ilmu seseorang seberapa besar ia mencintai guru-gurunya. Seberapa besar berkah ilmu seseorang seberapa besar ia mensyukuri ilmunya.”

Dawuh Beliau di atas mirip dengan dawuh Al-Imam Assayid Ahmad bin Idris al-Hasani shohib thoriqoh Idrisiyyah:

يستفيد التلميذ من شيخه بقدر تصديقه له ومحبته له وبره

Faidah/manfaat yang didapatkan oleh murid dari gurunya itu sesuai kadar kepercayaan, cinta dan perbuatan baik murid pada Gurunya." (al-'iqdu annafis vol:212)

Ket: kenangan foto Masyayikhuna alkirom saat itu. (KH. M. Anwar Manshur, almaghfurlah KH. Maimoen Zubair, dan KH. A. Idris Marzuqi)

#رب فانفعنا ببركتهم واهدنا الحسنى بحرمتهم
وأمتنا في طريقتهم ومعافاة من الفتن
#آمين

Kiriman Azmatkhan - Aliansi Santri Nusantara


ALHABIB ALWY BIN MUHAMMAD ALHADAD

Di tengah kondisi bangsa yang rumit saat itu, Presiden Soekarno mengutus ajudannya datang kepada Habib Alwi bin Muhammad Al-Haddad Bogor untuk datang ke Istana Negara.

Habib Alwi sosok ulama’ besar ahli hadits yang masyhur saat itu. Beliau adalah murid kesayangan Habib Abdullah bin Muhsin Al-Attas (Keramat Empang Bogor).

Bung Karno ingin berdiskusi dan mendengarkan banyak nasehat dari Habib Alwi. Awalnya, Habib Alwi menolak datang ke Istana Negara, tapi Bung Karno terus mengirim ajudannya agar Habib Alwi bersedia datang.

Akhirnya, Habib Alwi bersedia memenuhi permintaan Bung Karno. 
Saat di Istana Negara, Bung Karno menceritakan kondisi bangsa yang lagi menghadapi berbagai masalah berat dan memohon Habib Alwi agar bersedia mendo’akannya. Habib Alwi akhirnya berjanji akan mendo’akannya. Selang beberapa hari dari pertemuan itu, tanpa diduga selesailah semua masalah Bung Karno di luar kemampuan dirinya. Soekarno sangat yakin bahwa ini berkat do’anya Habib Alwi.

Soekarno kemudian mengutus lagi ajudannya kepada Habib Alwi untuk mengucapkan terima kasih dan memberi hadiah.

“Katakanlah apapun yang Habib Alwi mau, saya akan memenuhinya.” pesan Bung Karno. “Benar apapun permintaan saya akan dipenuhi?” jawab Habib Alwi. “Benar, wahai Habib.” “Tolong Presiden jangan memanggil lagi saya ke istana, jika ada perlu lagi, utus saja ajudan Presiden ke rumah saya agar tidak mengganggu waktu ibadah saya.”
Mendengar jawaban itu, Bung Karno  merasa takjub dan semakin menaruh hormat kepada Habib Alwi.

Begitulah pelajaran berharga dari sosok Bung Karno dan Habib Alwi.
Sebagai penguasa, Bung Karno selalu konsultasi dengan ulama’ sehingga jalan hidup berbangsa dan bernegara tetap berada dalam koridor yang benar.
Sedangkan Habib Alwi selalu setia menjaga bangsa dan negara, tapi untuk menjaga ilmu dan ibadah maka beliau tidak mau berdekatan dengan penguasa.

Penguasalah yang harus selalu rajin datang kepada ulama’.

Repost. TPQ Riyadlul Sholihin

Kiriman RN - GARDANU 3


Kisah Hikmah :

Seorang Pengemis Mengetuk Pintu Rumah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam

Pengemis itu berkata: "saya pengemis ingin meminta sedekah dari Rasulullah."

Rasulullah bersabda: "Wahai Aisyah berikan baju itu kepada pengemis itu".

Sayyidah Aisyah pun melaksanakan perintah Nabi... 

Dengan hati yang sangat gembira, pengemis itu menerima pemberian beliau, dan langsung pergi ke pasar serta berseru di keramaian orang di pasar: 
"Siapa yang mau membeli baju Rasulullah? ".

Maka dengan cepat berkumpullah orang-orang, dan semua ingin membelinya.

Kemudian ada seorang kaya namun buta yang mendengar seruan tersebut, lalu menyuruh budaknya agar membelinya dengan harga berapapun yang diminta, dan ia berkata kepada budaknya:
 “jika kamu berhasil mendapatkannya, maka kamu merdeka”. 

Akhirnya budak itupun berhasil mendapatkannya. Kemudian diserahkanlah baju itu pada tuannya yang buta tadi.

Alangkah gembiranya si buta tersebut, dengan memegang baju Rasulullah itu, orang buta tersebut kemudian berdoa dan berkata: 
“Yaa Rabb dengan hak Rasulullah dan berkat baju yg suci ini, kembalikanlah pandanganku... ".

Masyaa Allah...
dengan izin Allah, spontan orang tersebut dapat melihat kembali.

Keesokan harinya, iapun pergi menghadap Rasulullah dengan penuh gembira dan berkata: "Wahai Rasulullah... pandanganku sudah kembali dan aku kembalikan baju anda sebagai hadiah dariku... ".

Sebelumnya orang itu menceritakan kejadiannya sehingga Rasulullah pun tertawa hingga tampak gigi gerahamnya, padahal biasanya Rasulullah jarang sekali tertawa... 

Kemudian Rasulullah bersabda kepada Sayyidah Aisyah: "Perhatikanlah baju itu wahai Aisyah, dengan izin dan berkahNya, ia telah mengkayakan orang yang miskin, menyembuhkan yang buta, memerdekakan budak dan kembali lagi kepada kita."

Masya Allah ...

Al-Imam as-Suyuti menyebutkan dalam salah satu kitabnya bahwa pahala shadaqah itu ada 5 macam:

أَنَّ ثَوَابَ الصَّدَقَةِ خَمْسَةُ أَنْوَاعٍ : وَاحِدَةٌ بِعَشْرَةٍ وَهِيَ عَلَى صَحِيْحِ الْجِسْمِ ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِيْنَ وَهِيَ عَلَى الْأَعْمَى وَالْمُبْتَلَى ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِمِائَةٍ وَهِيَ عَلَى ذِي قَرَابَةٍ مُحْتَاجٍ ، وَوَاحِدَةٌ بِمِائَةِ أَلْفٍ وَهِيَ عَلَى الْأَبَوَيْنِ ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِمِائَةِ أَلْفٍ وَهِيَ عَلَى عَالِمٍ أَوْ فَقِيْهٍ اهـ
(كتاب بغية المسترشدين)

" Sesungguhnya pahala bersedekah itu ada lima kategori :

1) Satu dibalas sepuluh (1:10) yaitu bersedekah kepada orang yang sehat jasmani.

2) Satu dibalas sembilan puluh (1:90) yaitu bersedekah terhadap orang buta, orang cacat atau tertimpa musibah, termasuk anak yatim dan piatu.

3) Satu dibalas sembilan ratus (1:900) yaitu bersedekah kepada kerabat yang sangat membutuhkan.

4) Satu dibalas seratus ribu (1: 100.000) yaitu sedekah kepada kedua orangtua.

5) Satu dibalas sembilan ratus ribu (1 : 900.000) yaitu bersedekah kepada orang yg alim atau ahli fiqih.

Wallahu'alam bissawab, 
Semoga Allah SWT mendekatkan kita hari ini dengan segala kebaikan yg ada di dalamnya dan  memudahkan kita untuk bermurah hati, suka bersedekah dengan ikhlas

Aamiin Ya Robballalamin 🙏🏻

Sumber :
Kitab Bughyatul Musytarsyidin

Kiriman Gus Musodiq Bowo - Kader Nahdlatul Ulama


Kisah Jenazah Pembeli Miras dan Selalu Mendatangi Pelacur Yang Di Sholati Oleh Sultan

Di dalam buku hariannya Sultan Turki Murad IV mengisahkan, bahwa suatu malam dia merasakan kegalauan yang sangat. Ia ingin tahu apa penyebabnya. Maka ia memanggil kepala pengawalnya dan memberitahu apa yg dirasakannya.

Sultan pun mengajak kepala pengawal untuk keluar istana sejenak. Di antara kebiasaan sang Sultan adalah melakukan blusukan di malam hari dengan cara menyamar. Mereka pun pergi, hingga tibalah mereka di sebuah lorong yg sempit.

Tiba², mereka menemukan seorang laki² tergeletak di atas tanah. Sang Sultan menggerak-gerakkan lelaki itu, ternyata ia telah meninggal. Namun orang² yg lalu lalang di sekitarnya sedikitpun tak memperdulikannya.

Kemudian Sultan memanggil mereka. Orang² tersebut tak menyadari kalo orang tersebut adalah Sultan.

"Mengapa orang ini meninggal tapi tidak ada satupun di antara kalian yg mau mengangkat jenazahnya? tanya Sultan.
Siapa dia? Dimana keluarganya?" tanya Sultan lagi.
Salah seorang di antara orang² itu menjawab, ”orang ini zindiq, suka menenggak, minuman keras dan berzina !"

"Tapi, bukankah ia termasuk umat Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam ? sergah Sultan.
Sejenak orang² itu terdiam. Sesaat kemudian, mereka pun bergerak mengangkat jenazah untuk di bawa ke rumahnya.

Melihat suaminya meninggal, sang istri pun menangis. Orang² yang membawa jenazahnya langsung pergi, tinggallah sang Sultan dan kepala pengawalnya.
Dalam tangisnya sang istri berucap pada jenazah suaminya, "Semoga Allah merahmatimu wahai Wali Allah. Aku bersaksi bahwa Engkau termasuk orang yang Sholeh."

Mendengar hal itu, Sultan kaget lalu bertanya, "Bagaimana mungkin dia termasuk Wali Allah, sementara orang² membicarakan tentang dia begini dan begitu, sampai² mereka tidak peduli dengan kematiannya?"
Sang istri menjawab, "Sudah kuduga pasti akan begini..."

"Setiap malam suamiku keluar rumah pergi ke toko² minuman keras. Dia membeli minuman keras dari para penjual sejauh yg ia mampu. Kemudian minuman² itu di bawa kerumah lalu di tumpakannya ke dalam toilet, sambil berkata, "Aku telah meringankan dosa kaum muslimin," kisahnya.
Ia kemudian melanjutkan, "Dia juga selalu pergi menemui para pelacur, memberi mereka uang dan berkata, "malam ini kalian sudah dalam bayaranku, jadi tutup pintu rumahmu sampai pagi".

"Kemudia ia pulang kerumah, dan berkata kepadaku,  Alhamdulillah, malam ini aku telah meringankan dosa para pelacur itu dan pemuda² Islam".

"Orang² pun hanya menyaksikan bahwa ia selalu membeli khamar dan menemui pelacur, lalu mereka menuduhnya dengan berbagai tuduhan dan menjadikannya buat bibir.

Suatu kali aku pernah berkata kepada suamiku, kalau kamu mati nanti, tidak akan ada kaum muslimin yg akan mau memandikan jenazahmu, mensholatimu dan menguburkan jenazahmu. Ia hanya tertawa dan berkata, "jangan takut, bila aku mati, aku akan di sholati oleh Sultan nya kaum muslimin, para ulama dan para Wali", tutup sang istri.

Mendengar itu semua, Sultan Murad pun menangis. Ia kemudian berkata, "Benar Demi Allah, akulah Sultan Murad dan besok pagi kita akan memandikannya, mensholatkannya dan menguburkannya".

Demikianlah, akhirnya prosesi penyelenggaraan jenazah laki² itu di hadiri oleh Sultan, para ulama, para Wali Alla dan seluruh masyarakat.
***

Sebuah Pelajaran Berharga...
Jangan pernah mengharapkan penilaian manusia, fokus pada perbuatan baik yg kita lakukan, karena yg kita harapkan adalah ridho Allah, bukan ridho manusia..

Jangan pernah menilai orang dari luar atau kulitnya, karena sesungguhnya kulit atau bungkus hanya sebagai penglihatan semu semata..
Semoga bermanfaat....

Muhasabah di pagi hari...

( Jangan lupa Bersyukur dan selalulah Berhusnudzon... agar dirimu tidak tertawan dengan kejahilan terhadap nilai kemanusiaan )

Kiriman Gus Faizin - Jam'iyyah Muhibbin Indonesia

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget