TETAP KHUSNUDZON
Al 'Alamah Al 'arif Billah Syeikh Muhammad Abdul Malik bin Syeikh Muhammad Ilyas merupakan sosok Ulama yang penuh kesantunan, kehangatan dan penuh kasih sayang kepada semua orang.
Hal ini bertahan sampai sekarang. Ponpes Bani Malik, Kedung Paruk terkenal sebagai "terminal" yang siapapun boleh masuk ke dalamnya tanpa membedakan penampilan Dzohir.
Suatu saat di ceritakan ada seorang yang kumal, compang camping dan berbau tidak sedap sowan ke Kedung Paruk ke hadapan Syeikh Abdul Malik.
Orang tak di kenal tersebut disambut hangat dengan pelukan serta dimuliakan oleh Mbah Malik. Orang orang yang ada di sana saat itu heran. "Siapakah orang ini yang berpenampilan aneh,tapi di sambut oleh si Mbah?".
Setelah beberapa saat, orang itu pun pamit, dan seketika orang tak di kenal itu pergi,saat itu pula bau wangi yang semerbak memenuhi ruangan. "Siapa itu mbah?",tanya santri.
"Kae Nabi Khidir Le", jawab si Mbah. Orang-orang yang mendengar pun menyesal karena tak mengetahui bahwa orang yang terlihat "hina" secara dzohir adalah Nabi Khidir A.S.
Maka dari itu, hingga kini khusnudzon menjadi perkara penting di Kedung Paruk. Mulianya seseorang tidak bisa dilihat dari penampilan lahirnya, tapi Allah mengukur dari kedalaman Iman di bathinnya.
Wallahua'lam
📷: Al Habib Luthfi Bin Yahya dipangkuan Syeikh Abdul Malik, serta Al Habib Ahmad Bafaqih Tempel (kiri).
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
سَيِّدِنَا مُحَمَّد
Kiriman RN - GARDANU 3
Posting Komentar