SHOLAWAT, MAHAR NABI ADAM AS KETIKA MENIKAHI HAWA
“Duhai Tuhanku, adakah orang yang lebih mulia di samping-Mu selain aku?”
Allah Swt berfirman, “Ada. Dia seorang nabi dari keturunanmu yang lebih mulia di samping-Ku. Dan jika tidak karena dia, Aku tidak menciptakan langit, bumi, surga dan neraka.”
Itu sepenggal dialog antara Nabi Adam dengan Allah Swt., ketika Allah SWT menciptakan Nabi Adam setelah membukakan penglihatan matanya, pada saat itu Nabi Adam memandang ‘Arasy dan melihat tulisan “Muhammad.”
Maka setelah bersujud, Nabi Adam berkata, “Duhai Tuhanku, adakah orang yang lebih mulia di samping-Mu selain aku?”
Lalu, Allah menciptakan Siti Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam a.s. Nabi Adam mengarahkan pandangannya ke atas dan terlihatlah olehnya satu makhluk Allah yang lain dari dirinya. Ia seorang wanita cantik jelita yang karenya Allah SWT memberikan rasa syahwat kepada Nabi Adam. Sujudlah Nabi Adam kepada Allah, dan bertanya,
“Duhai Tuhanku, siapakah gerangan ini?”
Allah berfirman,”Itu Hawa,”
“Nikahkanlah aku, ya Allah, dengan dia…,” pinta Nabi Adam.
“Beranikah engkau membayar mas kawinnya?” Allah swt., bertanya.
“Berapakah mas kawinnya?” tanya Nabi Adam.
“Mas kawinnya, engkau membaca shalawat kepada yang mempunyai nama “Muhammad SAW sepuluh kali.”
“Jika kulakukan itu, apakah Tuhanku telah mengawinkan dia dengan aku?”
“Benar demikian.”
Kemudian Nabi Adam membaca shalawat sepuluh kali kepada Nabi Muhammad SAW.
Ada qaul (pendapat) yang lain berpendapat bahwa Nabi Adam membaca shalawat sebanyak 100 kali dalam satu tarikan napas.
Saat baru sampai tujuh puluh bacaan shalawat, napas Nabi Adam terputus.
Lalu Allah SWT berfirman, “Tidak apa-apa, Wahai Adam. Shalawat yang sudah engkau baca itu sebagai awal mahar. *Dan sisanya itu menjadi tanggunganmu.”
Oleh sebahagian kalangan ulama kisah ini dijadikan salah satu referensi tentang pembayaran mahar bagi calon suami kepada calon istrinya, yang dilaksanakan secara diansur, tidak kontan sekaligus.
(Dalam Kitab Sa’adah Ad Darain, Syaikh Yusuf bin Ismail An Nabhani)
Note: ..*Dan sisanya itu menjadi tanggunganmu..Adalah tanggungan kita..salah satu sebab kita kena selawat kerana peristiwa itu.
MAHAR NABI ADAM AS
Apa maharnya Nabi Adam ketika menikahi Hawa? Jawabannya adalah Sholawat sebanyak tiga kali kpd Baginda Nabi Muhammad SAW. Sbgmana hal itu telah disebutkan oleh Imam Abdur Rahman bin Abdus Salam Ash-Shafuri Asy-Syafi’i di kitabnya Nuzhatul Majaalis juz 2 hal 169 yang menukil perkataan Imam Al-Kisa’i dan juga disebutkan pula oleh Syeikh Ahmad bin Zaini Dahlan Al-Hasaniy di kitabnya As-Sirah AnNabawiyyah juz 1 hal 17.
`MAHAR SHOLAWAT`
Ketika Nabi Adam merasa galau di surga sendirian, maka saat tertidur Allah SWT menciptakan baginya seorang teman wanita yang tercipta dari tulang rusuk bagian kirinya. Setelah bangun tidur, Nabi Adam mendapati Siti Hawa sudah berada di sampingnya.
Nabi Adam pun tertarik pada Siti Hawa dan ingin menyentuhnya, akan tetapi dilarang oleh para malaikat, "Jangan wahai Adam!"
"Kenapa? Bukankah Allah menciptakannya untukku", tanya Nabi Adam.
Para malaikat menjawab, "(boleh kamu menyentuhnya) Setelah kamu memberikan maharnya."
"Apa maharnya?", kembali Nabi Adam bertanya.
"Bacalah sholawat kepada Nabi Muhammad sebanyak tiga kali", kata para malaikat. Dan, setelah itu Siti Hawa sudah halal bagi Nabi Adam.
#referensi Kitâb al-Bulbul ash-Shâdi bi Maulid al-Hâdi, hlm. 96, karya Prof. Dr. As-Sayyid asy-Syaikh Muhammad Fadhil al-Jailani al-Hasaniy. Cucu ke-25 Sulthonul Auliya' Syekh Abdul Qadir al-Jailani رضي الله عنه
Kiriman Gus Asep Wahyu - Aliansi Santri NUsantara
-------------------------------------------------------------------------------
Mohon doa, bimbingan, arahan dan nasehat serta motivasinya selalu. 🙏🙏
#El_HaChannel
#LsmAqilaQuds
#AlmasBatrisyia
#GandrungSembako
#AngkringanGrahaElpiji
#H2_KrandonMajuBarokah
Posting Komentar