Manaqib Al Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid - Tanggul
Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid, dilahirkan di desa Qorbah Ba Karman, Hadramaut, Yaman pada 17 Jumadil Ula tahun 1313 H bertepatan pada tahun 1895 M. Di dalam manakib disebutkan bahwa silsilah dan nasab Habib Sholeh Bin Muhsin Al Hamid sampai pada Rasulullah SAW yaitu, dari cucunya Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib. Berdasarkan garis keturunan tersebut, Habib Sholeh Bin Muhsin Al Hamid termasuk ke dalam golongan sayyid. Pada golongan ini terbagi ke dalam kelompok- kelompok dengan jumlah yang sangat besar jumlah anggotanya. Di dalam tradisi keturunan Arab, setiap golongan dalam pemberian nama pada anaknya diikuti dengan marga dari kakek terdahulunya. Atas nasabnya tersebut, Habib Sholeh menyandang marga al-Hamid. Nasabnya menyambung sampai kepada Muhammad SAW yakni, dari garis keturunan ketiga puluh sembilan.
Habib Sholeh lahir dari keluarga seorang ulama sufi yang juga bekerja sebagai pedagang di Hadramaut. Ayahnya bernama Al Habib Muhsin bin Hamid sedangkan Ibunya bernama Aisyah. Menurut penuturan dari keturunannya saat di Hadramaut, Habib Muhsin kerap didatangi masyarakat Ba Karman untuk meminta barokah doa. Sedangkan Ibunya bernama Aisyah, berasal dari marga masyaikh Al-Amudi.
Berikut beberapa pendapat Habaib yang sezaman mengenai kepribadian Habib Sholeh yang termuat dalam Media Aswaja. Mereka mengakui keagungan derajat Habib Sholeh dan kemustajaban doanya.
Al Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi, Kwitang Jakarta mengatakan:
“Wahai Habib Sholeh engkau adalah orang yang doanya selalu terkabul dan engkau sangat dicintai oleh Tuhanmu dan segala permohonanmu selalu dikabulkan”
Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf, Jeddah, mengatakan:
“Sesungguhnya Habib Sholeh ini adalah seorang habib yang sangat agung kedudukannya dan amat tinggi martabatnya. Dan Dia doanya selalu terkabul dan sangat dicintai serta disegani”
Riwayat Pendidikan
Habib Sholeh terlahir dari keluarga yang sederhana dan terdidik dalam lingkungan keagamaan yang baik. Sejak masih kecil Dia sudah diberikan bimbingan oleh ayah dan keluarganya. Pendidikannya dimulai dari daerah asalnya, Hadramaut. Pendidikan yang diajarkan oleh Habib Muhsin yakni mulai dari pendidikan dasar Islam, seperti dalam melaksanakan suatu praktik keagamaan dalam beribadah berdasarkan ajaran Rasulullah SAW. Disamping itu juga mengerjakan Ilmu Fiqih dan Ilmu Tasawuf. Menimba pendidikan al- Qur’an di bawah bimbingan Asy-Syeikh Said Ba Mudhij di Wadi’ Amd Hadramaut. Pendidikan dalam keluarga yang sangat kuat menerapkan prinsip-prinsip keagamaan salaf, telah membentuk pribadi Habib Sholeh sebagai pecinta Ilmu.
Sejak saat muda gemar mengunjungi dan menimba ilmu dari da’i para ulama terkemuka. Dalam buku 17 Habaib Paling Berpengaruh di Indonesia Habib Sholeh bertemu beberapa Habaib terkemuka, dimana beliau menggali banyak Ilmu dan bertukar informasi. Adapun ulama yang sering dikunjungi adalah Habib Abdullah bin Muhammad Assegaf (Gresik), Habib Husain Hadi Al Hamid (Mbrani – Probolinggo), Al- Habib Hamid bin Imam Al Habib Muhammad bin Salim as-Sry (Malang), Al Habib Muhammad bin Ali bin Abdurrahman al-Habsyi (Putra dari Habib Ali Kwitang Jakarta). Sikap gemar menyambung silaturahmi kepada para ulama dan auliya inilah yang menjadi salah satu sifat keturunan alawiyyin. Pendidikan yang diajarkan di kalangan alawiyyin berada di dalam lingkungan salaf. Sehingga Dia membentuk karakter yang shaleh dan berakhlak terpuji dalam dirinya.
Pernikahan Dan Keturunannya
Sebagian besar para habib dan keturunan Arab lainnya datang ke Indonesia masih berstatus lajang, sehingga kemudian memperistri perempuan lokal. Hal ini sesuai dengan buku karya Van den Berg yang menjelaskan bahwa sebagian besar orang Arab Hadramaut berhijrah ke Nusantara belum berkeluarga, kemudian mereka menetap dan menikah dengan wanita lokal.
(Dan kemungkinan lain yang bisa terjadi sebelumnya sudah menikah di daerah asalnya datang ke indonesia sendiri dan menikah dengan pribumi untuk membantu dakwahnya)
Adapun yang diketahui menikah dengan Habib Sholeh Bin Muhsin Al Hamid, yaitu :
- Seorang perempuan bernama Khamsyi’ah , di daerah Tempeh Lumajang. Dari pernikahannya dengan wanita tersebut Habib Sholeh dikaruniai tiga anak diantaranya, Habib Abdullah (Alm) , Habib Ali (Alm) dan Syarifah Nur (Alm).
- Setelah melanjutkan hijrah ke Tanggul Habib Sholeh menikahi seorang perempuan asli Tanggul bernama Siha, dan diketahui memiliki satu keturunan yaitu, Syarifah Fatimah. Yang sampai saat ini masih hidup dan tinggal di daerah Tanggul.
- Habib Sholeh juga menikahi seorang perempuan lainnya asal Tanggul namun tidak diketahui namanya dan pernikahannya tersebut tidak dikaruniai anak.
- Habib Sholeh mempersunting perempuan keturunan Arab bermarga Al Habsyi yang berasal dari Banyuwangi. Bernama Syarifah Fatimah binti Musthofa Al Habsyi. Atas pernikahnya dikaruniai tiga anak yaitu, Habib Husain (Alm), Habib Ali (Alm), Syarifah Khodijah (masih hidup sampai saat ini).
Dengan pernikahannya ini Habib Sholeh memberikan pendidikan dasar Islam bagi penerus-penerusnya yang diharapkan dapat mendukung pengajaran Islam kelak. Khususnya dalam meneruskan nilai-nilai dakwah Islam yang telah ditanamkan oleh Habib Sholeh. Sehingga nilai- nilai dakwah yang telah disampaikan oleh Habib Sholeh dan para keturunannya bisa dengan mudah diterima masyarakat karena memiliki garis keturunan golongan sayyid dan memperoleh kepercayaan kuat dari masyarakat serta para penduduk menaruh hormat kepadanya.
Kiriman Bani Oomar - GMNU
--------------------------------------------------------------------------
Mohon doa, bimbingan, arahan dan nasehat serta motivasinya selalu. 🙏🙏
#LsmAqilaQuds
#AlmasBatrisyia
#GandrungSembako
#AngkringanGrahaElpiji
#H2_KrandonMajuBarokah
Posting Komentar