Ijazah KH. Hasyim Asy'ari Menolak Pagebluk


Ijazah KH. Hasyim Asy'ari Menolak Pagebluk 

لِي خَمْسَةٌ أُطْفِى بِهاَ * حَرَّ الْوَبَاءِ الْحَاطِمَةْ 

المُصْطَفَى وَالمُرتَضَى *  وَابْناَهُماَ وَالفَاطِمَة

"Aku punya lima kekasih. Berkat perantara mereka sakit panasku sembuh"

"Al-Musthofa (Rasulullah SAW), Al-Murtadho (Ali bin Abu Thalib) dua putranya (Hasan dan Husein) dan Fathimah"

Ijazah doa diatas diberikan oleh KH. Masduqi Abdurrahman, Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotu Tahfidz Al-Qur'an, Perak, Jombang. Doa tersebut disampaikan dalam dalam rangka Haul KH. Yahya bin Abdul Hamid Chasbullah di Tambakberas, Jombang, Sabtu, 14 Maret 2020 menyelipkan doa di dalam ceramahnya. 

Doa diatas diperoleh oleh KH. Masduqi Abdurrahman yang sekarang telah berusia lebih 80 tahun ini, dari guru-gurunya. Informasi diatas, penulis dapatkan dari Gus H. Ainur Rofiq Al-Amin, Pengasuh Ribath Al-Hadi, Pondok Pesantren Tambakberas, Jombang dari laman media sosialnya.

Dalam ceramahnya, Kyai Masduqi mengatakan bahwa doa diatas diijazahkan oleh KH. Hasyim Asy'ari, Pendiri Jam'iyyah Nahdlatul Ulama', ketika terjadi pagebluk atau wabah penyakit di Jombang sekitarnya. Saat itu bila terdapat seseorang yang sakit paginya, maka sore harinya dia akan meninggal. Wabah tersebut sungguh sangat mencekam, di saat bangsa Indonesia saat itu masih dalam masa penjajahan dan penuh dengan konflik bersenjata.

Maka menyikapi wabah tersebut, KH. Hasyim Asy'ari yang mendapatkan gelar Hadratus Syekh  karena hafal Kutubus Sittah (Enam Kitab Hadist diantaranya Shohih Bukhari, Shohih Muslim, Sunan Tirmidzi, Sunan Abu Dawud, Sunan An-Nasa'i, Sunan Ibnu Majah) ini menyampaikan ijazah doa yang dalam sebuah riwayat disusun oleh Imam Abu Abdullah Muhammad bin Idris asy-Syafi'i al-Muthalibi al-Qurasyi atau lebih dikenal dengan Imam Asy-Syafi'i ini kepada beberapa ulama' saat itu seperti KH. Romli Tamim (Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang dan Mursyid Thariqah Qadiriyyah wa Naqsabandiyyah), KH. Wahab Hasbullah (Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang), KH. Bisri Syamsuri (Pendiri Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang) dan Pengasuh Pondok Pesantren Semelo, Jombang.

Alhamdulillah berkat wasilah doa tolak balak tersebut, Allah SWT memberikan kesembuhkan bagi penderita wabah penyakit mematikan dan menghilangkan penyakit yang telah banyak merenggut korban jiwa ini. Selanjutnya ijazah doa tersebar di berbagai pesantren dan khayalak masyarakat luas sampai sekarang.

Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari sahabat kami Muhammad Irfan Ubaidillah, syair diatas sebelumnya juga telah diijazahkan oleh Almaghfurlahu Prof. Dr. KH. Ahmad Muhdlor, S.H. Pendiri Universitas Islam Lamongan dan Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang (LTPLM) dan Universitas Islam Lamongan (UNISLA) ini yang juga penggubah Shalawat Irfan ini sebelum beliau berpulang ke Rahmatullah, pada tahun 2013 mengijazahkan kepada santri-santri LTPLM yang berada tak jauh berada dari kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Namun ketika penulis mengikuti peringatan maulid Nabi di Pesantren Ilmu Al-Qur'an (PIQ) Singosari Malang asuhan Murobbi Ruuhina KH. Bashori Alwi Murtadlo beberapa tahun silam, terdapat perbedaan dalam dua kata di syair tersebut. Peringatan maulid tersebut dilaksanakan setiap 12 Rabi'ul Awwal yang dimulai dengan pawai dari Ribath Murtadlo al-Islamy di Jalan Tumapel Singosari pimpinan KH. Lutfi Bashori, Alumni Ribath Rusaifah, Makkah al-Mukarromah yang didirikan Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani. Selanjutnya rombongan akan berjalan beberapa ratus meter menuju Pesantren Ilmu Al-Qur'an asuhan ayahanda KH. Lutfi Bashori yang berada di pinggir Jalan Raya Malang-Surabaya ini. 

Dalam pawai tersebut kami mendengar para mursyid melantunkan beberapa qasidah. Salah satunya qasidah yang kami tuliskan diatas. Namun terdapat sedikit perbedaan dalam pelacakan qasidah tersebut. Dalam kata ٌخَمْسَة (lima) berubah menjadi ٌعَشْرَة (sepuluh). Kemudian kata حَرَّ الْوَبَاءِ yang berarti wabah penyakit panas diganti menjadi نَارَ الْجَحِيْم yang bermakna neraka jahannam. 

Dan berikut teks lengkap syair doa tolak balak dengan bertawassul kepada Rasulullah SAW, Malaikat, Keluarga Nabi dan orang-orang saleh tersebut 

لِيْ عَشْرَةٌ أُطْفِي بِهَا * نَارَ الْجَحِيْمِ الْحَاطِمَةَ

الْمُصْطَفَى وَالْمُرْتَضَى *  وَابْنَاهُمَا وَالْفَاطِمَةْ

Aku berharap diselamatkan dari api neraka yang membinasakan

Dengan wasilah derajat sepuluh orang yang aku miliki Muhammad al-Musthafa, Ali al-Murtadha, kedua puteranya (Hasan dan Husain) dan Fathimah

وَخَدِيْجَةُ اْلكُبْرَى الَّتِي *  هِيَ لِلْمَعَالِى خَاتِمَة

وَبِعَائِشَةَ ذَاتِ الْجَمَالِ *  أُمِّ اْلكَمَالِ اْلعَاِلمَةَ

Khadijah al-Kubra yang memiliki derajat yang agung

Aisyah yang rupawan, sempurna dan sangat cerdas

وَبِنْتِ عِمْرَانَ أُمِّ  عِيْسَى  * لَمْ تَزَلْ لِي رَاحِمَةْ

وَبِآسِيَةَ مَنْ أَصْبَحَتْ *  مِنْ كُلِّ هَوْلٍ سَالِمَةْ

Putri Imran, Bundanya Nabi Isa (Maryam) yang selalu mengasihiku

Asiyah (Istri Fir'aun) yang selalu diselamatkan dari setiap bencana

وَبِحَقِّ جِبْرِيْلَ اْلأَمِيْنِ  *  عَلَى الصَّحَائِفِ تَامَّة

هُمْ خِيْرَتيِ وَذَخِيْرَتِي *  فِى الْحَشْرِ يَوْمَ الْقِيَامَةْ

Dengan derajat Jibril yang terpercaya menyampaikan segala yang tercatat (wahyu)

Merekalah pilihanku dan simpananku pada hari dikumpulkannya (manusia) pada hari kiamat

وَكَذَاكَ فِى الدُّنْيَا إِذَا *  جَاءَ الْخُطُوْبُ اْلقَاصِمَةْ

وَبِحَقِّهِمْ يَاذَا الْجَلاَلِ  * وَبِالصَّلاَةِ الْقَائِمَةْ

Demikian pula di dunia ketika datang bencana yang meluluhlantakkan

Wahai Dzat Pemilik Keagungan, dengan derajat mereka dan shalat yang didirikan

اُلْطُفْ بِنَا وَالْمُسْلِمِيْن   * مِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّة

Kasihilah kami dan seluruh kaum muslimin dari setiap pandangan yang jahat

Maka untuk melawan penyakit covid-19 atau Virus Corona yang telah ditetapkan WHO (World Health Organization) atau Badan Kesehatan Dunia sebagai wabah pandemi atau penyakit yang menyerang orang dalam jumlah banyak dan terjadi di banyak tempat ini, maka sudah sepatutnya doa ini kembali kita lantunkan. 

Berdasarkan kabar terakhir yang disampaikan langsung oleh Juru Bicara Pemerintah Achmad Yurianto tertanggal 20 Maret 2020 pukul 15.45 setidaknya di Indonesia, Coronavirus telah terjadi 369 Kasus, 32 Meninggal dan baru 17 yang telah sembuh. (cnnindonesia.com)

Maka, harapan kita semua semoga wabah penyakit yang telah menyebar di banyak negara di dunia ini segera berakhir. Maka sudah sepatutnya kita waspada, dan terus berdoa seraya bertawakkal kepada Allah SWT atas musibah yang selalu membawa hikmah ini. Dan semoga kita senantiasa diselamatkan dari segala macam marabahaya, penyakit dan malapetaka. 

 اللهُمَّ ياكافِيَ البَلاءِ اكْفِنا البَلاءَ قَبْلَ نُزولِهِ مِنَ السَّمَاء

“Ya Allah, wahai Dzat Yang Maha Kuasa untuk menyelamatkan hamba-Nya dari segala bala’ bencana, selamatkanlah kami dari bala bencana yg akan menimpa kami sebelum bala’ bencana itu turun dari langit"

Kepanjen, 21 Maret 2020
Muhammad Abid Muaffan 
Santri Backpacker Nusantara
Label:

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget