PENGAJIAN KEBANGSAAN DI PP *NASHRUL* *UMMAH* MEJOBO KUDUS
Oleh : EmHa Imam Bukhori
-----------------------------------------
Rangkuman Ceramah KH. Ali Masyhuri (Sidoarjo).
Pada Acara MAULIDURRASUL di Pondok Pesantren NASHRUL UMMAH Mejobo Kudus.
- Wajib bagi setiap mukmin, setiap muslim, dan setiap santri, untuk senantiasa menjaga, memperbaiki dan membersihkan hatinya. Hal ini sejalan dengan Alqur'an:
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ . إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ .
"(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna. Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (Q.S Asy-Syua'ra : 88-89).
- Do'a seseorang mudah dikabulkan, manakala hatinya bersih.
استجابة الدعاء من صفوة القلب
- Untuk menuju hati yang bersih dibutuhkan pembimbing (mursyid), sebagaimana mengerjakan tesis misalnya, butuh dosen pembimbing, menyelesaikan disertasi juga butuh pembimbing, begitu pula untuk wushul kepada Allah SWT juga butuh pembimbing.
Hal-hal yang dapat meracuni hati seseorang :
1. Berlebihan dalam berbicara. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa;
"Tidak lurus iman seseorang, sehingga lurus hatinya, dan tidak lurus hati seseorang sehingga lurus lisannya." (Hadits)
- Seorang muballigh harus sudah selesai dengan dirinya sendiri, agar apa yang disampaikan mudah diterima pendengarnya.
- Sahabat Ali Bin Abi Thalib berkata: "Orang mukmin apabila berbicara hendaknya hatinya di depan, dan lisannya di belakang (hendaknya dipikir terlebih dahulu sebelum berbicara)
2. Berlebihan dalam makan.
Imam Al-Junaidy berkata: "Kebijaksanaan tidak akan masuk di hati seseorang yang perutnya penuh dg makanan.
- Nabi Muhammad SAW adalah manusia ideal dan sempurna. Tidak seseorang yang dapaterangkai kata-kata atau gubahan sastra yang dapat menggambarkan secara persis tentang keluhuran akhlaq dan pribadi Rasulullah SAW.
3. Berlebihan dalam memandang. Terlebih memandang lawan jenis.
4. Berlebihan dalam bergaul/salah pergaulan.
Sikap, mental dan kepribadian seseorang dipengaruhi dan diwarnai oleh temannya.
- Orang menjadi baik karena akibat pengaruh teman, begitu juga orang menjadi jahat karena pengaruh teman.
- Tidak ada orang menjadi baik dan hebat dengan dirinya sendiri tanpa ada dukungan teman. Contohnya, KH. Hasyim Asy'ari, beliau tokoh hebat Pendiri NU, Pendiri Pondok Pesantren Tebuireng, sekaligus sebagai Pahlawan Nasional (tanpa mengurangi rasa hormat terhadap beliau), menjadi hebat karena di sana ada KH. Wahab Hasbullah.
Foto oleh Kholisnoor
Posting Komentar