UTUHNYA HUBUNGAN ROHANI ANTARA GURU DAN MURIDNYA
Kisah seorang murid dari seorang guru yang memiliki rasa ta'aluq/alaqoh bathiniyyah (ikatan hati) yang sangat erat kepada muridnya.
Sepulangnya si murid ke tempat ia tinggal, ia merasa sangat jauh dan sudah tidak memiliki ikatan kepada Gurunya, lalu ia bermaksiat bahkan ia lupa dengan ajaran gurunya seperti bukan seorang murid.
Pada suatu hari, Gurunya berdakwah ke daerahnya dan ia mengetahui bahwa Gurunya akan datang berdakwah. Ia sangat senang tetapi disisi lain ia takut dan malu untuk bertemu Gurunya, ia berusaha menghindar agar tidak bertemu.
Tetapi ALLAH menakdirkan sesuatu yang tidak disangka, ia tidak sengaja bertemu Gurunya lalu beliau mengajaknya bersalaman, ia sangat malu. Gurunya tersenyum kepadanya dan berkata dengan ucapan yang tidak pernah terbayang olehnya,
*طر ياطائر حبلك معنا*
Yang artinya,
_*"Terbanglah wahai burung, talimu bersama kami."*_
(Kau bebas berbuat apapun sepuasmu, bahkan maksiat sekalipun, akan tetapi ketahuilah bahwa talimu berada di tanganku, kapanpun aku ingin menarikmu kembali, aku mudah untuk melakukannya)
Ketahuilah, ikatan yang sudah terjalin tidak akan terputus. Inilah ri'aayah (perhatian) dari seorang Guru. Tanpa disadari saat kau melakukan perbuatan yang kurang baik, kau akan ditegur. Kau seperti burung yang kakinya terikat, tidak akan terlepas meski kau terbang kemanapun.
(Petikan ceramah Guru Mulia Al Habib Umar bin Hafidz RA).
Bersyukurlah bagi yang masih mempunyai seorang guru, karna kapanpun dan dimanapun sang guru akan tetap mengingat dan mendoakan muridnya, meskipun kadang kita sebagai seorang murid sering sekali melupakan ajaran serta nasehat guru.
Sungguh tidaklah pantas bagi kita seorang murid jika tidak menyempatkan diri untuk sekedar mendo'kan dan menghadiahkan bacaan surat Al-fatihah untuk guru kita setiap selesai sholat.
Allohumma Shollii'alla sayyidina Muhammad waa'alaali Sayyidina Muhammad
Kiriman Gus Asep Wahyu - NAHDLATUL ULAMA 3
Posting Komentar