📚 Materi :
TAWASSUL
۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞
Part 2
TAWASSUL
🍂 Para sahabat besar bertawassul satu sama lain antara mereka dan dikabulkan Allah swt.
🍂Para sahabat besar bertawassul pada keluarga Nabiﷺ (perhatikan ucapan Umarnra : “Dengan Paman nabi” (ﷺ). Kenapa beliau tak ucapkan namanya saja?,
misalnya Demi Abbas bin Abdulmuttalib ra, namun justru beliau tak mengucapkan nama, tapi mengucapkan sebutan “Paman Nabi” dalam doanya kepada Allah, dan Allah mengabulkan doanya, menunjukkan bahwa Tawassul pada keluarga Nabi ﷺ adalah perbuatan Sahabat besar, dan dikabulkan Allah.
🍂Para sahabat besar bertawassul pada kemuliaan sahabatnya yang melihat Rasul ﷺ, perhatikan ucapan Umar bin Khattab ra : “dengan pamannya yang melihatnya” (dengan paman nabiﷺ yang melihat Nabi ﷺ) jelaslah bahwa melihat Rasulﷺ mempunyai kemuliaan tersendiri disisi Umar bin Khattab ra hingga beliau
menyebutnya dalam doanya, maka melihat Rasulﷺ adalah kemuliaan yang ditawassuli Umar ra dan dikabulkan Allah.
Dan boleh tawassul pada benda, sebagaimana Rasulullahﷺ bertawassul pada tanah dan air liur sebagian muslimin untuk kesembuhan, sebagai mana doa beliau ﷺ
ketika ada yang sakit : “Dengan Nama Allah atas tanah bumi kami, demi air liur sebagian dari kami, sembuhlah yang sakit pada kami, dengan izin tuhan kami” (shahih Bukhari hadits no.5413, dan Shahih Muslim hadits no.2194), ucapan beliauﷺ : “deminair liur sebagian dari kami” menunjukkan bahwa beliau ﷺ bertawassul dengan air liur mukminin yang dengan itu dapat menyembuhkan penyakit, dengan izin Allah swt tentunya, sebagaimana dokter pun dapat menyembuhkan, namun dengan izin Allah pula tentunya, juga beliau bertawassul pada tanah, menunjukkan diperbolehkan nya bertawassul pada benda mati atau apa saja karena semuanya mengandung kemuliaan Allah swt, seluruh alam ini menyimpan kekuatan Allah dan seluruh alam ini berasal dari cahaya Allah swt.
Riwayat lain ketika datangnya seorang buta pada Rasul ﷺ, seraya mengadukan kebutaannya dan minta didoakan agar sembuh, maka Rasul ﷺ menyarankannya
agar bersabar, namun orang ini tetap meminta agar Rasulﷺ berdoa untuk kesembuhannya, maka Rasul ﷺ memerintahkannya untuk berwudhu, lalu shalat dua rakaat, lalu Rasulﷺ mengajarkan doa ini padanya, ucapkanlah : “Wahai Allah, Aku
meminta kepada Mu, dan Menghadap kepada Mu, Demi Nabi Mu Nabi Muhammad, Nabi Pembawa Kasih Sayang, Wahai Muhammad, Sungguh aku menghadap demi dirimu (Muhammad saw), kepada Tuhanku dalam hajatku ini, maka kau kabulkan hajatku, wahai Allah jadikanlah ia memberi syafaat hajatku untukku” (Shahih Ibn
Khuzaimah hadits no.1219, Mustadrak ala shahihain hadits no.1180 dan ia berkata hadits ini shahih dengan syarat shahihain Imam Bukhari dan Muslim).
Hadits diatas ini jelas jelas Rasulﷺ mengajarkan orang buta ini agar berdoa dengan
doa tersebut, Rasul ﷺ yang mengajarkan padanya, bukan orang buta itu yang membuat buat doa ini, tapi Rasul saw yang mengajarkannya agar berdoa dengan doa itu, sebagaimana juga Rasul ﷺ mengajarkan ummatnya bershalawat padanya, bersalam padanya.
Lalu muncullah pendapat saudara saudara kita, bahwa tawassul hanya boleh pada Nabiﷺ, pendapat ini tentunya keliru, karena Umar bin Khattab ra bertawassul pada Abbas bin Abdulmuttalib ra. Sebagaimana riwayat Shahih Bukhari diatas, bahkan Rasulﷺ bertawassul pada tanah dan air liur.
Bersambung
Kiriman Gus Prabu - Kader2 NU Se-Nusantara
Posting Komentar