KH. Hasyim Asy'ari Restui Penghapusan 7 Kata Piagam Jakarta

KH. Hasyim Asy'ari Restui Penghapusan 7 Kata Piagam Jakarta

Ketika para pendiri bangsa ramai membicarakan Piagam Jakarta (22 Juni 1945 silam) sebagai Dasar Negara, maka tokoh bangsa sepakat untuk membuang 7 kata dari Piagam Jakarta. Mereka yang tergabung dalam Panitia Sembilan memutuskan untuk menghilangkan 7 kata; ‘Dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya’.

“Dalam piagam Jakarta, tujuh kata ini dihapus atas persetujuan Mbah Hasyim Asy‘ari. Menghapus 7 kata yang menyangkut syariat Islam adalah sunah Nabi Muhammad SAW,” ungkap Abdul Munim DZ, Wakil Sekjen PBNU di hadapan sekitar 120 civitas akademik STAI Abdul Kabier di Kantor PBNU Jl. Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat, pada Mer 2012 lalu.

Dahulu saat Nabi Muhammad SAW. berunding dengan pembesar-pembesar nonmuslim, kata ‘Muhammad Rasulullah’ diganti dengan ‘Muhammad bin Abdillah’. Akhirnya Nabi sendiri mencoret kata itu dalam perundingan. Artinya, kita sah saja mencoret 7 kata itu dalam Piagam Jakarta, papar Abdul Mun‘im dalam kesempatan ‘Silaturahmi Ilmiah STAI KH. Abdul Kabier Banten: Tantangan NU Dahulu, Kini, dan Mendatang’.

Para kiai sadar bahwa syariat Islam sudah terwakili dalam Sila Pertama; Ketuhanan Yang Maha Esa. Lagi pula, kewajiban haji, sembahyang dan puasa adalah urusan kaum kiai. Dengan Pancasila, kelompok agama tidak perlu lagi memikirkan Piagam Jakarta. Selain dalam Sila Pertama, syariat Islam yang dinyatakan dalam Piagam Jakarta sudah tercakup dalam pembukaan UUD 1945, ‘Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa’. Dengan demikian, dasar Negara ini sudah sesuai sekali dengan paham ahlusunnah wal jama‘ah yang berlandaskan syariah.

Penerimaan terhadap Pancasila tidak akan mengurangi atau merusak keimanan umat Islam Indonesia. Karena memahami argumen yang dikedepankan oleh pendahulunya, warga NU membaca Pancasila sebagai kristalisasi dari paham aswaja.
 
KH Wahid Hasyim, salah satu dari anggota tim sembilan PPKI juga setuju penghapusan 9 kata dalam Piagam Jakarta demi persatuan. Ia juga mengusulkan adanya Departemen Agama yang fungsinya khusus untuk membangun keagamaan, agar hidup rukun antara agama dan menjalankan agama masing-masing dengan baik.

Uswah Aswaja center PWNU Jatim

Follow :
Instagram HWMI :
https://www.instagram.com/hubbul_wathon_

Twitter HWMI :
https://twitter.com/Hubbul_Wathon26

Subscribe Juga Youtube Channel Kami:
https://www.youtube.com/channel/UC6VYPhQt75ogtA9vQF6b0kQ

#HubbulWathonMinalIman

Kiriman Gus Sholeh - Aliansi Santri NUsantara
Label:

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget