Menelaah Isim Ghairu Munsharif ‎ ‎رمضان ‏pada Lafadz Niat Puasa ‎: ‏Gus Sahal Jepara‎


"Menelaah Isim Ghairu Munsharif رمضان pada Lafadz Niat Puasa"

Oleh: Gus Sahal Jepara 

Pagi ini, Daurah Amtsilati Online Kelas Ibnu Malik mempelajari tentang tema Isim Ghairu Munsharif, yang sangat menjenuhkan karena varian Isim Ghairu Munsharif begitu banyak. Setidaknya, ada sekitar 12 bentuk Isim Ghairu Munsharif yang kita telaah, mulai dari Isim yang mengikuti wazan Muntahal Jumuk مفاعل atau  مفاعيل atau yang sejenis, Nama yang diakhiri ان dan sebelumnya tiga huruf, hingga Nama yang 'Ajam dan lebih dari tiga huruf, dan seterusnya. 

Karena bentuk Isim Ghairu Munsharif ini banyak dan tentunya membuat bingung, apalagi bagi para pemula, maka kemudian kami hanya berfokus pada kaedah:
1. Isim Ghairu Munsharif adalah Isim yang tanpa tanwin
2. I'robnya: rafa' dibaca dhommah, nasab dan jer dibaca fathah, selama tidak dimudhofkan atau ada ال nya
3. Jika dimudhofkan kepada kata lain, atau Isim Ghairu Munsharif itu kemasukan ال, maka I'rabnya kembali seperti semula, yaitu: Rafa' dhommah, Nashab fathah, dan Jer kasrah.

Untuk memudahkan pemahaman, kemudian kami menampilkan sebuah kalimat yang akhir-akhir ini sangat familiar, dan dibaca setiap malam, yaitu: lafadz niat puasa, yang mana dalam lafadz niat ini terdapat kata Isim Ghairu Munsharif, yaitu kata رمضان. Masuk kategori Ghairu Munsharif karena nama yang diakhiri ان dan huruf sebelumnya berjumlah tiga huruf. Langkah ini ditempuh, selain supaya peserta Daurah Amtsilati Online tidak jenuh, juga untuk mempraktikkan kaedah atau teori yang didapatkan dalam kehidupan nyata. Ilmu, selain butuh pengalaman, juga butuh pengamalan. 

Setelah saya tampilkan lafadz niat ini di Screen aplikasi Zoom Cloud Meetings, dan saya minta satu persatu peserta Daurah Amtsilati Online Kelas Ibnu Malik yang berjumlah 12 orang, ada tiga model pembacaan Lafadz Niat puasa:
1. Yang membaca kata رمضان  dan السنة dibaca kasrah semua akhir hurufnya
2. Yang membaca kata رمضان  dan السنة dibaca fathah semua akhir hurufnya
3. Yang membaca kata رمضان harakat akhirnya dibaca fathah, dan السنة harakat akhirnya dibaca kasrah 

Ketiga-tiganya, setelah ditelaah bersama oleh Peserta Daurah Amtsilati Online dengan kaedah Isim Ghairu Musharif yang baru dipelajari ternyata semuanya benar atau tidak keliru:

Kelompok 1: 
Yang membaca kata رمضان  dan السنة dibaca kasrah semua akhir hurufnya
Alasan: 
Kata رمضان dibaca kasrah meskipun dia Isim Ghairu Munsharif karena dia dimudhofkan pada kata setelahnya. Maka hukum isim Ghairu Munsharif dibaca fathah saat Jer, tidak berlaku. Kemudian kata السنة dibaca Kasrah akhirnya, karena menjadi Mudhaf Ilaih. Mudhaf Ilayh dibaca Jer. Dan tanda jernya dengan Kasrah.

Kelompok 2: 
Yang membaca kata رمضان  dan السنة dibaca fathah semua akhir hurufnya
Alasan: 
Kata رمضان dibaca fathah huruf akhirnya, karena ia tidak dimudhofkan kepada kata setelahnya, dan ia menjadi Mudhaf Ilaih, sementara Mudhaf Ilayh dibaca Jer, dan Jer bagi Isim Ghairu Munsharif yang tidak dimudhofkan dibaca Fathah. 
Kemudian kata السنة dibaca Fathah akhirnya, bisa berkemungkinan dua: 1. Menjadi susunan Naza' Khafadh (membuang huruf Jer في), maka kata هذه السنة dibaca nashab, Atau 2. Menjadi Dhorof Zaman atau keterangan waktu, yang memang dibaca Nashab.

Kelompok 3: 
Yang membaca kata رمضان harakat akhirnya dibaca fathah, dan السنة harakat akhirnya dibaca kasrah.
Alasan: 
Kata رمضان tetap dibaca Fathah huruf akhirnya, meskipun dimudhfkan pada kata setelahnya, karena ada sebagian pendapat yang membolehkan Isim Ghairu Munsharif ketika dimudhofkan Jernya dibaca Fathah. Dan kata السنة dibaca Kasrah akhirnya, karena menjadi Mudhaf Ilaih. Mudhaf Ilayh dibaca Jer. Dan tanda jernya dengan Kasrah.

Jadi, ketiga model pelafalan niat yang diucapkan oleh peserta Daurah Amtsilati Online tadi sama-sama benar. Yang tidak benar, adalah yang tidak mau berniat, lebih tidak benar lagi, tidak mau berpuasa hehe....

Wal-Hasil, saya berpesan kepada diri saya sendiri dan teman-teman, supaya jangan mudah menyalahkan orang lain, apalagi dalam persoalan yang sifatnya sangat furu'iyyah (seperti apakah dibaca Ni atau Na pada kata رمضان), sebelum kita tahu benar duduk persoalannya, mengapa dan kenapa?  

#DaurahAmtsilatiOnline
#NgajiPosonanDaring
#DiRumahAja

Kiriman Gus Muhammad Abid Muaffan
Label:

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget