🇲🇨Hari Kemerdekaan Dipilih setelah Istikharah Para Kiai
dan Negara-Negara Islam🇲🇨
“Awal Ramadhan, bertepatan dengan tanggal 8 Agustus, utusan Bung Karno datang menemui Mbah Hasyim untuk menanyakan hasil istikharah para kiai, sebaiknya tanggal dan hari apa memproklamirkan kemerdekaan? Dipilihlah hari Jumat (sayyidul ayyam) tanggal 9 Ramadhan (sayyidus syuhur) 1364 H tepat 17 Agustus 1945, dan lihatlah apa yang dilakukan Bung Karno dan ribuan orang di lapangan saat itu, dalam keadaan puasa semua berdoa dengan menengadahkan tangan ke langit untuk keberkahan negeri ini. Tak lama dari itu, sahabat Mbah Hasyim semasa belajar di Mekkah (Hijaz) yang memang selama itu sering surat-menyurat, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, mufti besar Palestina untuk pertama kali memberikan dukungan pada proklamasi kemerdekaan Indonesia.” Sang Penakluk Badai: Biografi KH Hasyim Asy’ari ( GMU, 2012).
Itulah adalah sepenggal deskripsi hari-hari menjelang kemerdekaan yang luput dari catatan sejarah, bahwa pemilihan hari kemerdekaan Indonesia dikonsultasikan kepada para ulama dan para ulama secara bersama-sama melakukan munajat kemudian istikharah agar Allah memberi petunjuk hari yang tepat. Maka setalah para ulama memusyawarahkan hasil istikharahnya, dipilihlah tanggal 9 Ramadhan 1364 H yang secara kebetulan itu pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945. Angka Sembilan adalah simbol numerik tertinggi, hari Jumat adalah penghulu atau raja-nya hari dalam sepekan dan Ramadhan adalah rajanya bulan dalam setahun
Kiriman Gus Muhammad Abid Muaffan
Posting Komentar