Guru Sekumpul Martapura dan Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf Jeddah

Guru Sekumpul Martapura dan Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf Jeddah

Dikisahkan. Pada tahun 2009, Habib Umar bin Hafidz melakukan perjalanan dakwahnya di Indonesia. Salah satu tempat yang dituju adalah makam KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul). Habib Umar bahkan sampai ziarah ke makam Guru Sekumpul. Walaupun secara dhohir belum sering bertemu, tapi secara batin keduanya punya hubungan yang sangat erat.

Saat itu, Habib Umar mengisahkan bahwa semasa hidupnya, Guru Sekumpul selalu membaca Maulid Simtud-Duror Al Habsyi di majlis maulid di Sekumpul, Martapura. Tiap malam Senin itu dibaca, sehingga arys bergemuruh lantaran bacaan Guru Sekumpul itu.

“Pemegang Wali Qutub saat itu ada dua orang, yaitu Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf di Jedah dan Syeikh Zaini di Sekumpul, Martapura. Aku dibukakan futuh (dibukanya ruhani) melihat Wali Qutub Syeikh Zaini berada di dalam istana yang sangat megah. Istananya bertingakat dengan banyak kebun-kebun. Istana Syeikh Zaini berada di bawah naungan Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjari, datuknya (Guru Kalampayan), dibawah bimbingan Syekh Samman dan Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani yang diterimanya langsung dari Rasulullah SAW. Istana itu dipenuhi oleh murid-murid Syeikh Zaini,” tegas Habib Umar.

Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf adalah sosok guru mulia yang sangat masyhur pada masanya. Habib Umar termasuk salah satu murid kinasih Habib Abdul Qadir.

Habib Umar juga mengisahkan bahwa sungguh luar biasa Guru Sekumpul bersama murid-muridnya. Sungguh
beruntung orang yang menjadi murid Guru Sekumpul dan mengikuti jejak langkahnya.

“Akupun kalau datang ke Banjar pasti ziarah ke makam Syeikh Zaini minta berkah beliau,” tegas Habib Umar.

“Ketika Syeikh Zaini telah wafat, aku sering melihat Syeikh Zaini di makam Zanbal, Hadramaut, Yaman, mengunjungi dan bertemu bertatap muka dengan para Auliya. Ketika wafatnya Syeikh Zaini pada tahun 2005, aku lihat langit terbelah, para malaikat semuanya turun mendatangi Syeikh Zaini,” kisah Habib Umar.

Dalam kisah lain, pada suatu hari Habib Anis bin Alwi Al-Habsyi Solo berkunjung ke tempat Wali Qutub Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf di Jeddah. Saat itu, Habib Abdul Qadir Assegaf berkata, “Setiap wali di seluruh dunia berada di bawah telapak kakiku (di dalam kerajaanku, sebagaimana pernah juga diucapkan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani)”.

“Kalau Guru Sekumpul (KH. Zaini Abdul Ghani)?,” tanya Habib Anis.

“Tidak ada dalam kerajaanku,” jawab Habib Abdul Qadir.

“Saya pernah berkunjung ke tempat Guru Sekumpul. Di sana dihadiri banyak jamaah dan membacakan kitab-kitab yang banyak dibaca para habaib juga.” kata Habib Anis lagi. Bahkan sampai dua kali Habib Anis menanyakan sosok Guru Sekumpul, tapi tetap dijawab “tidak ada” oleh Habib Abdul Qadir.

Dan untuk ketiga kalinya Habib Anis menanyakan hal yang sama kepada Al-Habib Abdul Qadir. Sejenak kemudian Habib Abdul Qadir terdiam, lalu berkata:

“Ada, tapi beliau mempunyai kerajaan tersendiri dan lengkap dengan bawahan semuanya. Dan langsung Rasulullah SAW yang memberikan kerajaan tersebut.”

Suatu ketika ada seseorang yang bertanya kepada Guru Sekumpul tentang sosok Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf Jeddah. Dan Tuan Guru Sekumpul menjawab: “Al-Habib Abdul Qadir itu wali Qutubnya dunia.”

Kisah Habib Anis bertemu Habib Abdul Qadir ini diceritakan oleh Habib Ali yang tak lain adalah keponakan Habib Anis al-Habsyi Solo. Semoga dengan membaca kisah para wali ini, kita mendapatkan dari Allah SWT.

Wallahu a’lam

I Love Tareem

Label:

Posting Komentar

menipu , habib tak pernah sebut sebagaimana yang ditulis penulis

menipu , habib tak pernah sebut sebagaimana yang ditulis penulis

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget