KISAH DI BALIK SEUNGKEP NASI BUKA LUWUR




Kisah Dibalik Seungkep Nasi Buka Luwur

Buka Luwur merupakan salah satu tradisi masyarakat Kudus yang digelar setiap tahun. Buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Muharram. Tradisi ini juga sering disebut bodo-nya (lebarannya) orang Kudus. Dapat dikatakan demikian karena semua warga Kudus bisa menikmati hasil nasi brekat buka Luwur yang berisi nasi dan daging yang dibungkus dengan daun jati.

Rangkaian kegiatan Buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus dimulai sejak akhir bulan Dzulqo'dah sampai Muharram. Kegiatan tersebut antara lain jamas Keris, penggantian kain mori, pengajian umum tahun baru hijriyah, bahtsul masail diniyyah, santunan yatim piatu, khotmil Qur'an, masak bubur asyura, masak nasi brekat buka luwur, pemasangan kain mori hingga pendistribusian nasi brekat buka Luwur. Semua rangkaian kegiatan buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus selalu diikuti oleh masyarakat, baik masyarakat Kudus maupun luar Kudus. Nasi brekat buka Luwur berjumlah hampir 30.000 Bungkus dengan total beras kurang lebih 6,5 ton yang di masak.

Ada beberapa hal yang menarik terkait Buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus ini : Pertama, nasi brekat buka Luwur ini di yakini bisa untuk obat atau mengobati orang sakit serta bisa menjadikan tanaman (padi, jagung, dll) dengan hasil yang baik atau panen nya berhasil. Kedua, perolehan beras dalam buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus ini banyak menjadi patokan bagi masyarakat Kudus dan sekitarnya. Jika beras yang didapat banyak sekali hingga sisa banyak, berarti sandanh pangan murah. Tetapi jika sebaliknya, beras sisa sedikit berarti sandang pangan mahal.

MC MIFROHUL HANA CHAMAMI
Label:

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget