KAROMAH KYAI HAMID BIN ABDULLOH BIN UMAR.
Sempat diwacanakan agar haul Kyai Hamid ke 39 tahun ini diadakan secara sederhana dan virtual, khususnya permintaan pemkot Pasuruan, mengingat pandemi yang masih belum ada tanda-tanda untuk mereda.
Meski Romo Kyai Idris Hamid selaku khodim haul kurang sreg dengan kebijakan tersebut karena tradisi memberi makan puluhan ribu tamu haul akhirnya menjadi tidak seperti biasanya, namun demi ta'at pada pemerintah beliau terpaksa mengiyakan.
Namun, banyaknya santri, alumni dan jamaah yang tetap berduyun-duyun untuk mengirim bahan makanan untuk haul memaksa beliau untuk membiarkan haul tahun ini mengalir seperti biasanya, meski tetap fokus dengan virtual dan menerapkan protokol kesehatan yg ketat.
Semua demi satu tujuan, yaitu melestarikan tradisi Sang Waliyullah KH. Abdul Hamid Bin Abdullah Bin Umar yang suka memberi makan kepada sesama semenjak 'gesang' beliau.
Salah satunya kisah Kyai Masyhudi Pasrepan, santri Kyai Hamid yang biasanya tiap tahun selalu mengkoordinir santri alumni membeli beberapa kambing untuk membantu kebutuhan haul yang biasanya butuh 110 lebih ekor kambing dan 20 ekoran sapi.
Tahun ini beliau merasa santai-santai saja, tidak mengkoordinir dan tidak membeli kambing untuk haul karena mendengar haul tahun ini diadakan secara virtual.
Namun ternyata beberapa hari yang lalu Kyai Masyhudi didatangi Kyai Hamid dalam mimpi dan Beliau dawuh:
"Masyhudi, weduse endi kok durung dikirim? Haule pancet koyok biasane. Ayo weduse ndang dikirim nang pondok (Salafiyah)."
Seketika itu juga beliau bangun dan nangis sejadi jadinya karena merasa bersalah tidak mengirim kambing untuk haul Sang Guru seperti biasanya. Beliau pun segera ngecek dan mengambil semua uang pribadinya yang ditemukan hanya ada 20 juta untuk dibelikan kambing semua dan dikirimkan ke pondok Salafiyah demi hormat haul Sang Waliyullah.
Kisah tersebut ceritakan santri Kyai Masyhudi kepada Kyai Idris Hamid kemarin lusa ketika mengirimkan kambing yg beliau beli. Kyai Idris pun bertanya "Lha Kyai Masyhudi pundi?". Si santri menjawab "Ajreh Kyai, ajreh dipun dukani Kyai Hamid maleh".
Bahkan diceritakan bahwa karena barokah setelah membelanjakan 20 juta untuk beli kambing haul itu uang beliau 200 juta lebih yang dianggap hilang karena ditilap orang akhirnya dikembalikan.
Masya Allah, SubhanAllah...
Benar firman Alloh dalam Al-Qur'an bahwa orang yang meninggal di jalan Allah (seperti Kyai Hamid) tidak pernah mati. Justru mereka hidup di sisi Allah untuk menghidupkan hati-hati kita agar tidak mati karena tenggelam oleh lautan dunia.
Tidak aneh jika Kyai Idris Hamid, putera dan khodim haul Kyai Hamid pernah dawuh:
"Haul niki sing slametan Kyai Hamid piambek sanes kulo. Kulo namung bantu Kyai Hamid. Sing ngundang nggeh Kyai Hamid dewe. Mosok tiyang ewonan sak manten kathahe dugi kulo paringi undangan siji-siji? Sedoyo sebab cinta kaleh Kyai Hamid, kepingin gandolan kaleh Kyai Hamid lan angsal barokah Kyai Hamid."
Maka bagi shobat, siapapun yang ingin dapat loberan barokah Sang Waliyullah Romo Kyai Hamid bisa hadir besok Senin 26 Oktober 2020 dari jam 08.00 sampai selesai.
Selain live di YouTube Salafiyah maupun Bayt al Hikmah, majelis haul juga akan disiarkan secara langsung oleh TV warga NU; TV9.
Yang ingin hadir ke majelis haul di PP. Salafiyah Pasuruan agar dapat berkah jangan lupa untuk tetap disiplin protokol kesehatan. Pakai selalu masker dan jaga jarak.
A D M I N
Kiriman RN - GARDANU 3
Posting Komentar