5 DAWUH HABIB LUTHFI TENTANG PANCASILA DAN NASIONALISME
1. “Saya salut banyak bendera Merah-Putih. Tapi nanti tolong setelah selesai, jangan pernah ditumpuk atau dilempar di tanah. Kayunya silakan ditumpuk di tanah, kalau benderanya disampirkan di bahu baru ditata yang rapi. Sikap pada bendera itu bukan mengultuskan benda, melainkan bentuk penghormatan dan sikap cinta pada tanah air. Dalam Merah-Putih meski tidak ada tulisannya, tapi ada arti jati diri bangsa, itulah kehormatan bangsa. Kalau tidak kita sekalian yang menjaga, jangan salahkan orang lain kalau ada yang menghina. Jika bukan para warga Indonesia sendiri, siapa lagi yang menjaga dan menghormatinya?"
2. "Sikap cinta tanah air harus dibangun di semua lini. Pengucapan Pancasila dan menyanyikan lagu Indonesia Raya tidak hanya saat kegiatan upacara resmi kenegaraan atau pemerintahan dan saat peringatan HUT RI 17 Agustus saja, namun harus dinyanyikan dalam setiap acara sosial dan keagamaan. Kalau hanya dikibarkan saat 17-an, bisa-bisa bangsa ini lupa pada negaranya sendiri. Ini penting sekali, kelihatannya enteng. Jangan main-main sama lagu kebangsaan. Timbulnya tidak ada rasa ‘handarbeni’ jadi penyebab merosotnya nasionalisme di kalangan anak muda."
3. "Dasar negara Indonesia yakni Pancasila dibuat memiliki keterkaitan dengan keagamaan. Makanya ada sila pertama, di belakang Pancasila ada kekuatan agama."
4. "Kecintaan terhadap tanah air akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Jika nasionalisme kita semakin melemah, jangan harap kita sebagai Muslim bisa menjawab tantangan umat dan tantangan bangsa."
5. “Walau hanya sebutir pasir yang ada di atas tanah air ini akan kita jaga mati-matian. Kata siapa cinta tanah air atau nasionalisme tidak ada dalilnya? Nabi Saw. mengatakan, “Aku cinta Arab karena aku adalah bangsa Arab”. Ini contoh kongkrit kecintaan suatu bangsa pada tanah airnya. Cinta tanah air itu sebagai wujud syukur kepada Allah atas anugrah bumi pertiwi ini.
Ulama adalah benteng ideologi, TNI-POLRI adalah benteng NKRI. Mari kita bersatu. Jangan goyahkan persatuan karena oknum kiai, TNI atau POLRI.
Kiriman Tina Soewondo - GARDANU 3
Posting Komentar