Guyonan KH. Ma'ruf Kedunglo, KH. Abdul Karim Lirboyo, dan KH. Abu Bakar Bandal Kidul

Guyonan KH. Ma'ruf Kedunglo, KH. Abdul Karim Lirboyo, dan KH. Abu Bakar Bandal Kidul
===================

Tak lama setelah NU resmi lahir th 1926, tak mau ketinggalan, Kota Kediri pun segera membentuk kepengurusan NU di tingkat cabang, dan secara aklamasi, KH Ma'ruf Kedonglo (yg dikenal sebagai waliyulloh Kediri) terpilih sebagai sebagai Rois Syuriah, sedangkan KH Abdul Karim Lirboyo menjadi Ketua Tanfidziyah dan KH Abu Bakar Bandar Kidul sebagai Katib Syuriah NU Kota Kediri (waktu itu, kota & kabupaten menjadi satu). Usia beliau-beliau waktu itu sudah diatas 70 tahunan. Unik juga kalau kita membayangkan ulama-ulama sepuh sekaliber beliau menjadi pengurus harian cabang NU. Tetapi itu juga cukup menggambarkan betapa luarbiasanya NU di awal-awal kelahiranya. Benar- benar sebuah kebangkitan para Ulama.

Ketiga Kyai Nusantara ini kemana-mana selalu runtang runtung bersama-sama, tetapi dalam urusan rokok, mereka sangat berbeda. Kyai Ma'ruf dikenal sebagai perokok berat, Kyai Abdul Karim tidak merokok sama sekali , sedang Kyai Abu Bakar sesekali terlihat merokok juga. 

Suatu saat, melihat Kyai Ma'ruf merokok tanpa henti, Kyai Abdul Karim mencoba menggoda : " Kang, iku pawonan opa lambe tho? (Mas, itu tungku api apa mulut?). Kyai Ma'ruf segera menyahuti candaan teman karibnya ini: " Yo iki kang,bedane antarane wedus (dalam riwayat lain "sapi") lan menungso, lek menungso yo ngrokok" (Ya ini mas bedanya antara kambing (sapi) dengan manusia, kalau manusia ya merokok). 

Sementar Kyai Abu Bakar hanya diam saja melihat kedua sahabatnya ini bercanda, sambil meneruskan bacaan sholawat yg menjadi kebiasannya.

Di lain kesempatan, Kyai Abdul Karim  pernah bercanda : " Wong nok kadung nyekik udud, sok nek nang kuburan ora nemu udud, bakale ngemut dzakare dewe " ( Orang yang sudah kecanduan rokok, saat dikuburan nanti tidak menemukan rokok yang bisa dihisap, maka dia akan menghisap kemaluannya sendiri).

Namun unik juga, kedua menantu KH Abdul Karim, yaitu KH Marzuki Dahlan dan KH Mahrus Ali justru mengikuti jejak KH Ma'ruf Donglo menjadi NU GR (Garis Rokok).
Kendati beliau-beliau berbeda dalam urusan rokok, tetapi mereka sepakat dalam hal minum kopi. Wallohu A'lam.
Monggo ngopi riyen.
_________________________

Sumber: HIMASAL Lirboyo

Kiriman Gus Arya - Sarkub Indonesia Barokah

-------------------------------------------------------------------------------
Mohon doa, bimbingan, arahan dan nasehat serta motivasinya selalu. 🙏🙏

#El_HaChannel
#LsmAqilaQuds
#AlmasBatrisyia
#GandrungSembako
#AngkringanGrahaElpiji
#H2_KrandonMajuBarokah

Label:

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget