Biografi Foto Kiai Wahab Hasbullah
Biasanya yang disebut para pendiri NU itu adalah tiga kiai, yaitu Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari (w.1947), Kiai Abdul Wahab Hasbullah (w. 1971), dan Kiai Bisri Syansuri (w.1980), walau sebenarnya pendiri NU itu banyak, yaitu para ulama besar selain tiga kiai utama tersebut.
Kiai Cholil Bangkalan yang merupakan guru dari Kiai Hasyim juga disebut sebagai pendiri NU, begitu juga Kiai Faqih Maskumambang Gresik yang disebut-sebut sebagai Wakil Rais Akbar. Kiai Mas Alwi Abdul Aziz yang menamai Nahdlatul Ulama, Kiai Ridwan Abdullah yang membuat lambang NU, juga Kiai Abdul Chalim Leuminding yang merupakan Wakil Katib dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pertama kali, adalah di antara para ulama pendiri Nahdlatul Ulama, dan masih banyak lagi.
Pertanyaannya, mengapa biasanya yang disebut pendiri NU diwakili oleh tiga kiai Jombang yaitu Kiai Hasyim, Kiai Wahab, dan Kiai Bisri? Karena ketiga beliau di samping merupakan para kiai yang berperan besar dalam awal pembentukan NU, juga karena ketiga kiai tersebut adalah pimpinan tertinggi NU secara berurutan. Kiai Hasyim adalah pemimpin tertinggi NU yang pertama, sebagai Rais Akbar. Beliau wafat digantikan oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah, dan ketika wafat digantikan KH. Bisri Syansuri, dengan jabatan tertinggi di NU, Rais 'Aam.
Dalam bakal buku edisi foto Kiai Wahab Hasbullah dengan jumlah halaman xx+ 97 halaman ini, Moch Faisol berhasil menemukan 60-an foto Kiai Wahab yang ada dalam empat puluh momen atau konteks peristiwa.
Sebagaimana foto Kiai Hasyim Asy'ari yang ditemukan pada
Muktamar 1939 di Magelang, dan empat foto yang lain, yaitu pada 1914, 1942, 1944 dan 1947, foto-foto Kiai Wahab semuanya hitam putih, sebab film atau klise foto berwarna baru masuk dan populer digunakan di Indonesia setelah tahun 1971, sementara Kiai Wahab Hasbullah wafat pada 29 Desember 1971.
Foto Kiai Wahab yang sendirian ditemukan ada 12 buah, yang bersama Kiai Bisri Syansuri ada 2 buah, yang bersama Kiai Hasyim Asy'ari, Kiai Bisri Syansuri (sebagai tiga pendiri NU) ada satu buah, dan sisanya adalah foto Kiai Wahab dengan para ulama atau tokoh-tokoh lainnya.
Foto terawal Kiai Wahab Hasbullah ditemukan ketika beliau berusia 48 tahun, yaitu foto pada Konferensi ANO (Ansor Nahdlatoel Oelama) di Kantor NU Surabaya pada 1936, bersama para peserta. Adapun foto pertama close up termuda, ditemukan pada 1940. Sementara, foto Kiai Wahab bersama Kiai Maksum Ahmad, Lasem, dan Kiai Bisri Syansuri pada Muktamar NU ke-25 di Surabaya, pada 1971, adalah foto terakhir beliau.
Dengan fokus ke foto, maka kita bisa melihat, bahwa Kiai Wahab di samping biasa berkopiah putih, juga berkopiah hitam, dan kadang juga memakai penutup kepala dari surban seperti yang terlihat pada foto beliau di tahun 1939 saat Muktamar NU di Magelang dan pada 1949, ketika beliau mengikuti Muktamar Masyumi pada 15-19 Desember 1949.
Juga dapat dikenali, ada masa beliau belum memakai kaca, dan ada masa memakai kaca mata.
Foto Kiai Wahab sebelum tahun 1952, adalah masa beliau belum berkacamata. Foto pertama yang memakai kacamata adalah saat beliau menghadiri Muktamar NU ke-19 di Palembang pada 1952.
Buku biografi foto Kiai Wahab ini juga memuat foto dan narasi yang disebut untuk Kiai Wahab, padahal sebenarnya bukan.
Pertama, ada Kiai yang berkacamata, dan bertutup kepala surban sedang berdiri di hadapan para Muktamirin dalam Muktamar NU ke-6 di Cirebon, pada 1931 yang dinarasikan untuk Kiai Wahab, padahal bukan. Setelah Moch Faisol diskusikan dengan ahli sejarah NU, Mun'im DZ, foto itu lebih tepat jika disebut sebagai foto Kiai Raden Asnawi Kudus. Padahal tahun 1931 itu, Kiai Wahab belum berkacamata, dan belum ditemukan foto beliau dengan memakai tutup kepala surban.
Kedua, foto dengan keterangan berdoa bersama Bung Karno di Jakarta, 1960. Kiai yang terlihat tanpa kaca mata bersama Bung Karno dianggap Kiai Wahab, padahal bukan. Bentuk fisik Kiai tersebut berbeda dengan Kiai Wahab. Kiai Wahab sudah memakai kacamata pada foto di tahun 1952.
Ketiga, ada foto Kiai pada Muktamar NU ke-24 di Bandung pada 1967 dengan keterangan Rais 'Aam NU, KH. Wahid Wahab Hasbullah. Yang benar, foto itu adalah Kiai Maksum Ahmad Lasem, dan Rais 'Aam pada 1967 adalah KH.Abdul Wahab Hasbullah.
Fakta bahwa ada kekeliruan foto, ada kekeliruan tahun dan tempat dan konteks, adalah bukti bahwa tidak mudah untuk menginterpretasikan foto, dan karena itulah perlu wawasan sejarah pada umumnya, dan khususnya sejarah NU, juga perlu tashhih dari pakar NU, dan zuriyah para pendiri NU. Inilah pentingnya buku Biografi Foto.
Buku ini pada mulanya akan direncanakan terbit dengan tiga jilid. Namun, dalam pertemuan dengan Moch Faishol, penulis mendapatkan informasi bahwa ada perubahan, sehingga tidak ada lagi penyebutan jilid 1, 2, dan 3, tapi langsung buku Biografi Foto Kiai Bisri Syansuri (edisi terbitan tersendiri), edisi buku Biografi Foto Kiai Wahab Hasbullah (edisi terbitan tersendiri), dan edisi lengkap buku Biografi Foto Tiga Kyai Pendiri NU. Direncanakan edisi lengkap buku ini akan memuat secara berurutan tahun terawal ditemukannya foto tiga Kiai pendiri NU tersebut, yaitu foto Kiai Hasyim Asy'ari, pada 1914 hingga 1947, foto Kiai Wahab Hasbullah dari 1936 hingga 1971, dan foto Kiai Bisri Syansuri, dari 1936 hingga 1980.
Lebih lengkap, beserta penjelasan foto, bisa membuka link artikel di bawah ini:
https://www.nu.or.id/post/read/121085/mengoleksi-dan-mengoreksi-foto-foto-kiai-wahab-chasbullah
Kiriman Grup Asep Wahyu - Nahdlatul Ulama 3
Posting Komentar