Riwayat pendidikan KH. Hasyim Asy'ari di Mekkah (Pendiri NU)


Riwayat pendidikan KH. Hasyim Asy'ari di Mekkah. (Pendiri NU)

KH. Hasyim Asy’ari belajar di bawah bimbingan Syekh Mahfudz dari Termas (w. 1920 M), ulama Indonesia pertama yang mengajar Sahih Bukhari di Mekah. Syekh Mahfudz adalah ahli dalam bidang ilmu hadits. KH. Hasyim Asy’ari sangat tertarik dengan ilmu ini sehingga setelah kembali ke Indonesia, ia mendirikan pesantren yang terkenal dalam pengajaran hadits. KH. Hasyim Asy’ari juga mendapat ijazah untuk mengajar Sahih Bukhari dari Syekh Mahfudz, pewaris terakhir dari pertalian penerima (Isnad) hadits dari 23 generasi penerima karya ini. Di bawah bimbingannyalah, KH. Hasyim Asy’ari belajar Tareqat Qadiriyah dan Naqsabandiyah, ilmu yang diterima oleh Syekh Mahfudz dari Syekh Nawawi. Sebelumnya, Syekh yang terakhir ini menerima ilmu tersebut dari Syekh Ahmad Khatib dari Sambas (Kalimantan Barat), (Lathiful Khuluq, 2008: 29-30).
Dan kemudian, Hasyim belajar di bawah bimbingan ulama terkenal, seperti Syekh Ahmad Amin al-Athor, Sayyid Sultan bin Hasyim, Sayyid Ahmad Zawawi, Syekh Ibrahim ‘Arab, Sayid Ahmad Ibn Hasan al-Atar, Syekh Sa’idYamani, Sayyid Husain al-Habsyi yang menjabat sebagai mufti sampai wafatnya, Sayyid Bakar Syatho, Syekh Rahmatullah, Sayyid Alwi bin Ahmad al-Zawawi, Syekh Soleh Bafadhol, SyekhSultan Hasyim Daghastani.

Di Samping itu, beliau juga berguru kepada Sayyid Alawi ibn Ahmad al-Saqaf dan Sayyid Husain al-Habsyi al-Mufti, dua ulama yang mengajar di al-Haram al-Syarif. Dua guru yang disebut terakhir ini sangat dekat dengan Hasyim dan ia sering berziarah ke kediamannya. Sayyid al-Saqaf sangat mengagumi Hasyim, karena kecerdasan dan ketekunannya belajar.
Selain belajar pada ulama Hijaz, di Tanah Suci,KH Hasyim Ashari juga berguru pada ulama Indonesia yang mengajar di sana. Antara lain, Syekh Ahmad Khatib Minangkabau dan Syekh Mahfuz al-Termasi asal Termas, Pacitan, Jawa Timur. Bahkan yang terakhir ini menurut Zamkhsyari, merupakan guru yang banyak mempengaruhi jalan pikiran KH.Hasyim Asy’ari kemudian.
Setela belajar selama 7 tahun di Mekah, pada tahun 1899 M,KH Hasyim Asy’ari ke Tanah Air dengan membawa bekal pengetahuan dan jiwa yang matang untuk berjuang menegakkan agama dan mengangkat derajat masyarakat dari kebodohan dan keterbelakangan (Nasruddin Anshory Ch dan Agus Hendratno, 2015: 17).

Kiriman Gus Asep Wahyu - Nahdlatul Ulama 3

Mohon doa, bimbingan, arahan dan nasehat serta motivasinya selalu. 🙏🙏

#LsmAqilaQuds
#AlmasBatrisyia
#GandrungSembako
#AngkringanGrahaElpiji
#H2_KrandonMajuBarokah
Label:

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget