KETA'DHIMAN ALIM ULAMA


*Ndak tau judulnya apa*

Dalem perhatikan surat tulisan tangan Mbah Yai Hasyim Asy'ari, Mbah Wahab, Mbah Yai sepuh yang lainnya, jaman itu, kemudian hingga Kyai Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan Mbah Moen.

Atau yg saat ini dengan mengirim pesan WA, ucapan selamat, hingga postingan di sosmed, *yang beliau tulis sendiri* , mulai dari Abuya Said Aqil Sirodj, Abi Quraish ,Abah Mustofa Bisri (Gus Mus), Kyai Agus Sunyoto, Alm Kyai Ayyip Abdullah Abbas dan Kyai2 Alim-Ageng lainnya yang menjadi petani ilmu. 

*Perhatikan .....Setiap kali membuat postingan di akhir tidak pernah menuliskan gelar apapun* bahkan yg biasa dipanggil Kyai, Gus, Tuan Guru, Ajengan, Habib, Sayyid, Syarif, Hingga Hadratussyeikh , apapun yg menunjukkan strata sosial tinggi di masyarakat, tidak pernah ia lekatkan. kadang malah inisial saja, seraya menyembunyikan hal itu semua.

_Beda hal jika itu berkaitan dengan urusan keorganisasian misal membuat himbauan, perintah, instruksi dsb, yg sifatnya resmi, karena lebih menunjuk pada tanggung jawab, dipakai, dan itupun bukan beliau-beliau sendiri, tetapi keputusan dan atas nama organisasi.

kami sederhana mengambil pelajaran bahwa ini menunjukkan tingginya kealiman beliau2, dan dalamnya kesadaran beliau 🙏🙏

 *Sudah lebur Ke-Aku-an pada pribadi beliau, sudah tidak silau dan bergeming atas pujian manusia, karomah atau kekeramatan menjadi tidak penting, bahkan kelaziman, kedhoifan yang justru beliau sandangkan* 

*Apakah beliau akan rugi jika tidak melekatkan gelar pada namanya?apakah kemudian akan turun derajatnya jika hanya dipanggil Mbah, Abah atau Bapak?*

*Kita kadang merasa harus ! bahkan butuh dipanggil dengan nama Kyai, Gus atau Habib, sementara kalau mau jujur, seberapa hebatnya sih kita sampai harus meminta dihormati bahkan merasa spesial dihadapan orang lain?*

*Menghapus jarak dengan mengajarkan kerendahan hati dan khidmat adalah pelajaran terbaik bagi kami*

Terima kasih sampun memberikan pelajaran berharga pada kami semua, 

----------------------------------

اِدْفِنْ وُجُودَكَ فيِ أَرْضِ الْخُمُولِ، فَمَا نَـبَتَ مِمَّالَمْ يُدْفَنْ لاَ يَــتِمُّ نَـتَاءِجُهُ

"Kuburlah wujudmu (eksistensimu) di dalam bumi kerendahan (ketiadaan); maka segala yang tumbuh namun tidak ditanam (dengan baik) tidak akan sempurna buahnya." Mbah Atthaillah As Sakadary

_SAW_

Kiriman Mas Sastro
Label:

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget