KEPIAWAIAN GUS DUR MENYETIR NU YANG NYARIS DIBUBARKAN ORDE BARU
.
Jika ada orang non-NU membenci NU dengan cara meng-character assasination Gus Dur, saya bisa maklum, karena memang dari sononya mereka anti NU yang secara otomatis ya anti Gus Dur. Namun yang saya tidak habis pikir itu ada orang NU benci Gus Dur. "Ketemu pirang perkoro" kok bisa-bisanya ada orang NU benci Gus Dur.
Jika kita amati Gus Dur itu begitu sederhana, bersahaja dan zuhud. Dari cara berpakaian saja cukup sederhana, batik yang murah, celana biasa dan tidak punya dompet. Kopyahnya pun pakai kopyah/peci model pesantren (bludru hitam) dan kadang kopyah model Gorontalo. Cukup sederhana khan. Jarang beliau pakai jubah dan sorban apalagi berjenggot, kesana kemari padahal tingkat keilmuan dan keintelektualannya sangat-sangat mumpuni.
Sekali lagi saya tak habis pikir. Ada orang NU, alumni pesantren NU lagi, kok bisa-bisanya sampai benci Gus Dur. Ada yang menuduh Gus Dur liberal lah, Gus Dur Syiah lah dan sebagainya. Biasanya orang NU yang benci Gus Dur itu tingkat keilmuannya cuma "FIKIH ANSICH" (berorientasi hanya pendekatan fikih, pendekatan hukum, ingat pendekatan hukum itu kaku) dan kurang piknik.
Lihat jasa Gus Dur terhadap NU, terbukti "sempurna". Hal ini bisa dilihat dengan jelas bagaimana Gus Dur membawa NU "berakrobat" menghadapi gencetan Orde Baru. Bagaimana Gus Dur membawa NU dengan kepiawaiannya dan kecerdasannya membawa NU yang nyaris dibubarkan Orde Baru. Ketika itu NU digebuk kiri kanan, atas bawah, depan belakang, namun dengan izin Allah SWT, karamah wali, doa ulama serta kepiwaian Gus Dur maka NU selamat dari masa kritis dimasa Orba.
Seperti inilah (Gus Dur) ulama yang sebenarnya. Ulama yang berpandangan luas, sikap yang multi talenta dan ilmu yang mendalam. Ulama sejati itu tidak hanya pakar agama saja, apalagi cuma fikih. Jika semua didekati dengan pendekatan fikih (fiqh ansich) maka pola pikir dan perilaku cenderung kaku. Untuk itu perlu dibarengi denga ilmu tasawuf, tsaqafah,
Samsul Ma'arif
Kiriman Aliansi Santri NUsantara
Posting Komentar