Nasehat dari *KH. Munawwir Munajat* (Pengasuh Ponpes Nazzalal Furqon, Tingkir, Salatiga, Murid langsung Almaghfurlah Simbah Arwani Amin Kudus) .
⚫ Kalau menghafalkan itu *jangan difikirkan, pokoknya dihafalkan terus* (jika sekali belum bisa ya diulang 10 kali, kalau 10 kali belum bisa ya diulang 20 kali, dan seterusnya.) .
⚫ *Jika masih muda, nderesnya dikuat-kuatkan,* hafalan itu kuat diantara usia 17-23. Besok2 kalau umur kalian sudah 50 tahun, sudah tua, itu fikiran sudah lemah,tidak seperti muda dulu.
⚫Punya hafalan itu *berdosa manakala lupa, karena tidak pernah nderes,* tetapi kalau sudah nderes terus kok masih saja lupa, maka tidak kena dosa. .
⚫ Mbah Munawir Krapyak itu pernah bermimpi nderes 2 juz disemak tidak ada yang salah! Beliau semasa menghafal di Madinah, 80 hari khatam. .
⚫ Ketika mau menghafal al-Qur'an, Mbah Munawwir Krapyak sowan pada salah seorang Syekh di Makkah, dan meminta izin untuk menghafal. kemudian Mbah Munawwir didawuhi untuk menghafal di Madinah, selesai sowan langsung wudhu, dan tiba-tiba bertemu seorang Syekh berjubah hijau. Mbah Munawwir salaman, dan didoakan. Orang yang menyalami tadi, adalah Syeikh Abdul Qodir Jaelani. .
⚫ Simbah Abdulloh (Ayahanda Simbah Munawwir) tidak mengenal dunia, Beliau hanya menghadap al-Qur’an saja (menghafal) dengan tirakat yang berbagai macam dilakukan, tetapi tidak hafal-hafal. Kemudian suatu waktu tiba-tiba ada suara tanpa rupa : "kamu tidak dikehendaki Allah untuk hafal al-Qur’an, tetapi anak cucumu nanti, akan banyak yang menjadi ahli Qur'an!." .
⚫ Setiap ada orang nderes, syaiton itu membawa getah untuk diletakkan dimata orang yang nderes, dan duri untuk diletakkan ditempat dimana orang sedang nderes,supaya yang nderes tidak nyaman, dan segera mengakhiri nderesnya. .
⚫ Kalau ada Majlis al-Qur’an kok acaranya sudah mulai,adabnya ya jangan bicara sendiri ,tetapi didengarkan
Semoga Nasehat diatas dapat memotivasi kita semua untuk senantiasa semangat mempelajari dan menjaga al-Qur'an. 📝Ibnu Rusyd
Posting Komentar