CARA MEWUJUDKAN KEMASLAHATAN RUMAH TANGGA


CARA MEWUJUDKAN KEMASLAHATAN RUMAH TANGGA 

Dari Abu Hurairah r.a. , Rasululah saw berdsabda :

لَا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً اِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا أٓخَرَ
“Janganlah seorang Mukmin membenci (istrinya) yang beriman, jika ia tidak senang terhadap sebuah akhlaq (buruk) dari isterinya itu, karena pasti dia ridho (menyukai) istrinya itu dari sisi akhlaq baik lainnya.” (Hadits Shohih)

Hadits shohih ini mengajarkan bahwa tidak ada pasangan suami isteri itu yang ideal. Pasti satu sama lain ada saja kelebihan sekaligus kekurangannya. Maka Nabi Muhammad saw mengajarkan jangan sampai seorang suami membenci isterinya disebabkan ada sifat tidak baik yang ada pada istrinya itu, seperti jarang memuji, kurang romantis, kurang pandai masak atau kekurangan lain yang kurang disukai. Santai saja dan bersikaplah bijak menyikapi kekurangan itu. Karena masih banyak kelebihan lain dari isterinya yang disukai suaminya. Begitu pula sebaliknya sang istri dalam memandang suaminya. Sehingga jangan sampai kekurangan yang ada pada isteri atau suami menjadi pemicu keretakan dalam rumah tangga. Perbesarlah penghargaan terhadap sisi-sisi kebaikan atau kelebihan yang dimiliki oleh pihak suami maupun isteri, sebaliknya maafkanlah dan maklumilah kesalahan atau kekurangan dari masing-masing pihak. Ingatlah bahwa tidak ada yang sempurna di muka bumi ini. No one perfect in the world. Kesempurnaan hanyalah milik ALLAH, dan idealitas itu hanya ada di dalam film atau novel. 

Seringkali rumput tetangga terlihat lebih hijau. Wanita lain sepintas terlihat lebih mempesona kecantikan ataupun kepribadiannya seakan tidak ada cacatnya sama sekali. Justeru isteri sendiri seringkali dianggap tidak sesuai dengan harapan suami, begitu pun sebaliknya. Tidak jarang sikap demikian membuka peluang skandal TTM (Teman Tapi Mesra). Alasan awalnya cuma curhat, mencari perhatian atau minta solusi. Ujung-ujungnya menimbulkan adanya perselingkuhan, kawin lagi secara diam-diam, bahkan konflik keluarga yang berujung perceraian. 

Karena itu hadits di atas perlu dijadikan spirit untuk membangun sikap saling memahami, saling memaklumi, saling pengertian di antara pasangan suami isteri, demi terwujudnya keharmonisan dan kemaslahatan keluarga yang sudah pasti diridhoi ALLAH Ta’ala dan junjungan kita, Nabi  Muhammad saw.

(Sumber : Mashobihus Sunnah lil Imam al-Baghawy karya Muhamad bin Abdul Lathif  ar-Rumy al-Hanafy juz 4 hal. 6 hadits ke 2417)

Kiriman Cep Hery - Nahdlatul Ulama 3

-------------------------------------------------------------------------------
Mohon doa, bimbingan, arahan dan nasehat serta motivasinya selalu. 🙏🙏

#El_HaChannel
#LsmAqilaQuds
#AlmasBatrisyia
#GandrungSembako
#AngkringanGrahaElpiji
#H2_KrandonMajuBarokah
Label:

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget