AGAR TERHINDAR DARI WABAH PENYAKIT
Alhamdulillah berkat wasilah doa tolak balak tersebut, Allah SWT memberikan kesembuhkan bagi penderita wabah penyakit mematikan dan menghilangkan penyakit yang telah banyak merenggut korban jiwa ini. Selanjutnya ijazah doa tersebar di berbagai pesantren dan khayalak masyarakat luas sampai sekarang.
Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari sahabat kami Muhammad Irfan Ubaidillah, syair diatas sebelumnya juga telah diijazahkan oleh Almaghfurlahu Prof. Dr. KH. Ahmad Muhdlor, S.H. Pendiri Universitas Islam Lamongan dan Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang (LTPLM) dan Universitas Islam Lamongan (UNISLA) ini yang juga penggubah Shalawat Irfan ini sebelum beliau berpulang ke Rahmatullah, pada tahun 2013 mengijazahkan kepada santri-santrinya.
Namun ketika penulis mengikuti peringatan maulid Nabi di Pesantren Ilmu Al-Qur'an asuhan Murobbi Ruuhina KH. Bashori Alwi Murtadlo beberapa tahun silam, terdapat perbedaan dalam dua kata di syair tersebut. Dalam parade maulid yang dilaksanakan setiap 12 Rabi'ul Awwal ini yang dimulai dengan pawai dari Ribath Murtadlo al-Islamy di Jalan Tumapel Singosari pimpinan KH. Lutfi Bashori, Alumni Ribath Rusaifah, Makkah al-Mukarromah yang didirikan Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani ini, menuju Pesantren Ilmu Al-Qur'an asuhan ayahandanya yang berada di pinggir Jalan Raya Malang-Surabaya ini.
Dalam pawai tersebut kami mendengar para mursyid melantunkan beberapa qasidah. Salah satunya qasidah diatas, namun terdapat sedikit perbedaan. Yakni kata ٌخَمْسَة (lima) berubah menjadi ٌعَشْرَة (sepuluh). Kemudian kata حَرَّ الْوَبَاءِ yang berarti wabah penyakit panas diganti menjadi نَارَ الْجَحِيْم yang bermakna neraka jahannam.
Dan berikut teks lengkap syair doa tolak balak dengan bertawassul kepada Rasulullah SAW, Malaikat, Keluarga Nabi dan orang-orang saleh tersebut
لِيْ عَشْرَةٌ أُطْفِي بِهَا * نَارَ الْجَحِيْمِ الْحَاطِمَةَ
الْمُصْطَفَى وَالْمُرْتَضَى * وَابْنَاهُمَا وَالْفَاطِمَةْ
Aku berharap diselamatkan dari api neraka yang membinasakan
Dengan wasilah derajat sepuluh orang yang aku miliki Muhammad al-Musthafa, Ali al-Murtadha, kedua puteranya (Hasan dan Husain) dan Fathimah
Muhammad Abid Muaffan
Posting Komentar